Tanaman jagung bagi petani ataupun pengusaha dibidang pertanian sudah tidak asing lagi, karena sejak
ditemukannya kepulauan nusantara ini oleh nenek moyang kita, jagung sudah mulai ditanam. Akan tetapi untuk bercocok tanam jagung yang dapat menghasilkan panenan yang memilii kualitas dan kuantitas yang optimal diperlukan pengetahuan dan teknologi yang memadai.Aspek pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk dapat memperoleh hasil panen yang optimal baik kualitas maupun kuantitasnya tersebut meliputi; pemilihan lahan, pengolahan tanah, penggunaan benih hibrida yang berkualitas dan bermutu tinggi, pemupukan yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pemeliharaan tanaman, pengairan dan penanganan pasca panen yang baik dan benar. Dari beberapa aspek tersebut di atas, satu dengan yang lainnya saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.Pengetahuan dan teknologi budidaya jagung dari hari ke hari terus berkembang begitu cepat seiring dengan berkembangnya arus informasi dari luar, terutama pengetahuan dan teknologi tentang benih jagung hibrida yang berkualitas dengan
potensi produksi tinggi.Benih-benih jagung hibrida yang masuk ke Indonesia dan telah direalis oleh pemerintah sejak tahun 1984 jumlahnya sudah cukup banyak, tetapi yang berkembang dan digemari jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Demikian juga dengan prosentase penggunaan benih hibrida jumlahnya masih relatif
rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Sebagai akibatnya adalah produksi rata-rata nasional baru
mencapai 2,6 ton/ha (BPS.2000).
Untuk memudahkan memilih benih jagung yang memiliki kualitas baik dan berpotensi tinggi, berikut ini akan kami uraikan tata caranya:
Cara memilih benih jagung hibrida yang berkualitas dan mempunyai potensi hasil yang tinggi :
1. Asal-usul jelas :
● Perusahaan atau badan yang memproduksi benih jelas tertera pada kemasan dan sudah teruji.
● Asal-usul genetik jelas.
● Telah direalis oleh pemerintah dan memiliki nomor surat keputusan.
● Penjual resmi yaitu badan usaha/Agen/distributor/Toko/Kios pertanian yang terdaftar.
2. Wadah dan kemasan :
● Benih dikemas dalam wadah plastik yang kedap air, udara dan cahaya.
● Berat perwadah yaitu : 1 Kg, 4 Kg atau 5 Kg.
● Pada kemasan tertera Nama Varietas, Berat bersih, Merek dagang, Nama dan alamat produsen atau distributor yang jelas.
● Kemasan dicetak dengan tinta yang berkualitas dan tidak mudah terkelupas.
3. Label
● Setiap satu kemasan terdapat satu label.
● Pada label tertulis keterangan mengenai Nomor lot, Nama produsen, Nama varietas tanggal pengujian, Habis masa berlakunya label, Kemurnian benih, stempel produsen (bagi produsen yang telah memiliki akreditasi dari pemerintah) dll.
● Label berwarna biru dengan tulisan berwarna hitam.
4. Lain-lain
● Benih yang berkualitas telah
diberi perlakuan (Seed treatment) dengan pestisida.
● Setiap berat 20 Kg dikemas lagi menggunakan kertas karton tebal untuk menjaga agar tidak rusak
pada waktu pengangkutan dan penyimpanan.
● Sebelum menentukan pilihan ketahui dulu deskripsi varietasnya baik melalui brosur atau lembaran surat keputusan yang dikeluarkan oleh departemen pertanian yang dapat diperoleh lewat penyuluh pertanian.
5. Anjuran
Untuk daerah yang merupakan endemik penyakit bulai (Peronosclerospora maydis) sangat dianjurkan
untuk diberi perlakuan tambahan pada benih (Seed treatment) menggunakan fungisida Saromyul 35 SD
.
Caranya setiap Saromyl 35SDsebanyak 2,5—5 gram dilarutkan dengan 8 cc air untuk 1kg benih jagung. Setelah benih dicampur dengan larutan fungisida Saromyl 35 SD kemudian dikering anginkan selanjutnya benih siap untuk ditanam. ***