Tanaman cabai adalah tanaman yang unik. Walaupun rasanya pedas, banyak orang yang suka. Kata orang indonesia makan tidak lengkap kalau tanpa sambal. Masakan Indonesia memang tidak bisa lepas dari yang namanya cabai. Mulai dari makanan jajanan seperti gorengan, bakso, mie ketoprak, gado-gado, rujak, sampai makanan penutup pun memakai cabai. Hal ini menunjukkan bahwa cabai adalah salah satu komoditas yang dicari orang setiap hari. Tetapi permintaan akan cabai yang cukup besar tidak dapat terpenuhi semuanya, karena produksi cabai kurang. Produksi cabai terkendala oleh faktor hama penyakit tanaman cabai yang sangat berpengaruh terhadap produksi cabai. Oleh karena itu dapat dimaklumi kalau indonesia masih mengimpor cabai dalam bentuk kering maupun segar.
Harga cabai selalu fluktuatif tiap tahunnya, dan selalu naik tiap tahunnya. Harga cabai pada bulan Juni 2010 yaitu Rp 25.000, dan terus naik naik sampai menembus harga Rp 70.000 (Januari 2011). Ini harga di daerah Malang pada tingkat petani. Apalagi didaerah lain, wah sudah mencapai Rp 100.000 kabarnya. Akibat dari kenaikan harga cabai ini, siapakah diantara petani, pedagang, atau pasar swalyan yang paling beruntung? Yang pasti pusing adalah ibu rumah tangga.
Menanam tanaman cabai dipot adalah salah satu alternatif yang bisa kita lakukan untuk mengatasi harga cabai. Menanam tanaman cabai di pot tidaklah sesulit menanam cabai dilapangan. Dengan lahan yang terbatas di rumah anda, menanam cabai di pot sudah bisa dilakukan. Selain bisa memenuhi kebutuhan dapur, bertanam cabai dalam pot juga menjadi tanaman hias di rumah anda. Apakah anda tertarik? Silahkan ikuti terus artikel cara budidaya cabai tambulapot ini.
Ok, apa saja yang dibutuhkan untuk memulai? Yang dibutuhkan polybag atau pot, tanah, pupuk kandang (kompos), bibit cabai dan peralatan pendukung (sekop).
Langkah pertama: menyiapkan benih tanaman. Benih tanaman cabai bisa anda peroleh di toko-toko pertanian atau anda pun bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih murah dari toko yaitu ketika membeli cabai pilih cabai yang warnanya merah tua, bentuk sempurna, kondisinya segar, tidak cacat, dan tidak ada tanda terserang penyakit. Kemudian buka kulitnya dan ambil biji-bijinya. Setelah itu cuci biji-biji tadi dengan air bersih dan kering angin kan. Setelah kering, biji diseleksi secara fisik berdasarkan ukuran seragam, tidak cacat, warna kulit cerah, dan tidak keriput.
Langkah kedua: menyemai benih. Wadah menyemai benih dapat berupa kotak kayu, pot,polibag, baki plastik, atau bekas air meniral. Yang paling penting adalah buat lubang darainase di bagian bawah wadah. Media yang digunakan pasir, tanah dan kompos dengan perbadingan 1:1:1 dan dicampur rata semua bahan. Basahi media dengan air dan tebarkan biji tanaman cabai secara merata. Atur penyebarannya jangan terlalu rapat. Letakkan persemaian di temapt yang terlindung dari guyuran air hujan dan sinar mataharilangsung. Jaga agar kondisi persemaian tidak sampai kering dengan melakukan penyiraman 1-2 kali/hari dengan menggunakan handsprayer. Benih akan tumbuh setelah 3-6 hari dan bisa dipindahkan ke pot setelah umur 4-5 minggu.
Langkah ketiga: menanam bibit tanaman cabai. Pesiapkan pot dan media. Media terdiri dari tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1. Buat lubang tanam di pot dengan menggunakan ibu jari anda atau dengan kayu. Tanam bibit tanaman cabai di lubang yang telah dibuat dan timbun akar tanaman dengan tanah. Dan padatkan media tanamnya sehingga bibit cukup kokoh posisinya. Setelah itu siram dengan air dan tempatkan pot ditempat yang cukup sinar matahari.
Langkah keempat perawatan. Perawatan tanaman meliputi penyulaman pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai, pengajiran dan pewiwilan. Pada artikel ini saya tidak akan membahas tentang pengendalian hama dan penyakit, silahkan baca di hama penyakit tanaman cabai. Penyulaman (mengganti tanaman yang mati atau tidak normal) dilakukan satu minggu setelah tanam.
Ada 2 jenis pupuk yang bisa anda gunakan yaitu pupuk organik dan pupuk buatan pabrik. Pupuk organik bersifat alamiah yang kandungan haranya lebih kompleks (lengkap) dibandingkan pupuk kimia. Untuk tanaman cabai dipot saya menyarankan menggunakan pupuk organik, karena pupuk organik lebih lengkap kandungan haranya sehingga anda tidak perlu repot memikirkan dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman. Pengajiran bertujuan agar tanaman tidak doyong. Pengajiran dilakukan pada umur 15 hari dengan cara mengikatkan tanaman cabai pada sebatang kayu yang ditancapkan di media penanaman. Pewiwilan yaitu membuang tunas air dibawah cabang pertama dan bunga I dan II setelah cabang pertama dan cabang selanjutnya dipelihara.
Demikian cara menanam tanaman cabai di pot. Anda pun bisa menerapkan pada tanaman sayuran atau tanaman buah dengan prinsip yang sama dengan cara menanam tanaman cabai di pot.