tag:blogger.com,1999:blog-92031144826401399402024-02-21T00:53:00.337-08:00Cara BudidayaSeputar budidaya tanaman hias, pertanian, dan perkebunanAnggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comBlogger75125tag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-38935050324917721592013-02-24T19:34:00.000-08:002013-02-24T19:34:00.439-08:00VARIETAS UNGGUL UBI KAYU<br />
<b>A. Untuk Bahan pangan</b><br />
Ubi kayu dapat dimanfaatkan untuk keperluan pangan, pakan maupun bahan<br />
dasar berbagai industri. Oleh karena itu pemilihan varietas ubi kayu harus disesuaikan<br />
untuk peruntukannya. Di daerah dimana ubikayu dikonsumsi secara langsung untuk<br />
bahan pangan diperlukan varietas ubi kayu yang rasanya enak dan pulen dan<br />
kandungan HCN rendah. Berdasarkan kandungan HCN ubi kayu dibedakan menjadi<br />
ubi kayu manis/tidak pahit, dengan kandungan HCN < 40 mg/kg umbi segar, dan<br />
ubikayu pahit dengan kadar HCN ≥ 50 mg/kg umbi segar. Kandungan HCN yang<br />
tinggi dapat menyebabkan keracunan bagi manusia maupun hewan, sehingga tidak<br />
dianjurkan untuk konsumsi segar. Untuk bahan tape (peuyem) para pengrajin suka<br />
umbi ubi kayu yang tidak pahit, rasanya enak dan daging umbi berwarna kekuningan<br />
seperti varietas lokal Krentil, Mentega, atau Adira-1. Tetapi untuk industri pangan<br />
yang berbasis tepung atau pati ubikayu, diperlukan ubi kayu yang umbinya berwarna<br />
putih dan mempunyai kadar bahan kering dan pati yang tinggi. Untuk keperluan<br />
industri tepung tapioka, umbi dengan kadar HCN tinggi tidak menjadi masalah karena<br />
bahan racun tersebut akan hilang selama pemrosesan menjadi tepung dan pati,<br />
misalnya UJ-3, UJ-5, MLG-4, MLG-6 atau Adira-4.<br />
Hingga tahun 2009, Departemen Pertanian secara resmi baru melepas 10 varietas<br />
unggul dan lima di antaranya sesuai untuk pangan (Tabel 1).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://jpmi.or.id/files/2012/04/singkong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://jpmi.or.id/files/2012/04/singkong.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Tabel 1. Varietas unggul ubikayu yang sesuai untuk pangan beserta<br />
karakteristiknya<br />
<br />
Adira 1<br />
- Tidak pahit<br />
- Sesuai untuk pangan<br />
- Agak tahan tungau merah (Tetranichus<br />
bimaculatus)<br />
- Tahan bakteri hawar daun, penyakit layu<br />
Pseudomonas solanacearum, dan<br />
Xanthomonas manihotis<br />
<br />
Malang 1<br />
- Tidak pahit<br />
- Sesuai untuk pangan<br />
- Toleran tungau merah (Tetranichus<br />
bimaculatus)<br />
- Toleran bercak daun (Cercospora sp.)<br />
-Adaptasi cukup luas<br />
<br />
Malang 2<br />
- Tidak pahit<br />
- Sesuai untuk pangan<br />
- Agak peka tungau merah (Tetranichus<br />
bimaculatus)<br />
- Toleran penyakit bercak daun<br />
(Cercospora sp.)<br />
<br />
Darul Hidayah<br />
- Tidak pahit<br />
- Sesuai untuk pangan<br />
- Agak peka tungau merah (Tetranichus<br />
sp.)<br />
- Agak peka busuk jamur (Fusarium sp.)<br />
<br />
Selain peruntukannya, pemilihan dan penerimaan suatu varietas ubi kayu oleh<br />
petani dan pengguna lainnya juga ditentukan oleh umur tanaman, keragaan dan sifat<br />
ketahanannya terhadap gangguan hama dan penyakit tanaman. Pada umumnya petani<br />
sangat fanatik terhadap varietas lama maupun unggul lokal yang telah dikenal luas<br />
oleh masyarakat luas sehingga pasarnya jelas.<br />
<br />
<b>B. Untuk Bahan Baku Industri</b><br />
Dari produk antara berupa tepung dan pati ubikayu dapat dikembangkan<br />
berbagai produk industri baik melalui proses dehidrasi, hidrolisis, maupun fermentasi.<br />
Sebagai bahan baku industri, jenis ubi kayu yang memiliki potensi hasil tinggi, kadar<br />
bahan kering dan kadar pati tinggi, dianggap paling sesuai untuk bahan baku industri.<br />
Beberapa varietas unggul yang telah dilepas Pemerintah dan sesuai untuk bahan baku<br />
industri antara lain: Varietas Adhira-4, MLG-6, UJ-3, UJ-5, MLG-6 yang telah<br />
banyak ditanam petani di propinsi Jawa Timur dan Lampung (Tabel 2).<br />
Secara umum, jenis ubi kayu yang memiliki potensi hasil dan kadar pati tinggi,<br />
dianggap paling sesuai untuk bahan baku industri. Sebagai bahan baku industri, kadar<br />
HCN yang tinggi tidak menjadi masalah karena sebagian besar HCN akan hilang pada<br />
proses pencucian, pemanasan maupun pengeringan.<br />
Sifat fisik, seperti ukuran granula pati dan sifat kimia lainnya, seperti kadar<br />
amilosa/amilopektin yang berperan dalam proses gelatinisasi dan sifat amilografi,<br />
yang meliputi suhu dan waktu gelatinisasi serta viskositas puncak, belum banyak<br />
diteliti dalam kaitannya dengan produksi bioetanol. Pati dengan ukuran granula kecil<br />
dilaporkan memiliki daya serap air yang lebih baik dan lebih mudah dicerna oleh<br />
enzim (BIOTEC, 2003). Sementara rendemen glukosa yang dihasilkan, dipengaruhi<br />
oleh tinggi dan panjang rantai amilosa. Semakin panjang rantai amilosa akan<br />
dihasilkan rendemen gula yang semakin tinggi karena diduga berkaitan dengan<br />
kemudahan enzim -amilase untuk memecah ikatan lurus 1,4 glikosidik dibanding<br />
ikatan cabang 1,6 glikosidik pada amilopektin (Richana et al., 2000). Pati dengan<br />
kadar amilosa tinggi lebih sesuai karena proporsi partikel pati tidak larutnya<br />
(insoluble starch particles) lebih rendah sehingga relatif lebih mudah dihidrolisis baik<br />
dengan asam maupun enzim. Oleh karena itu selain kadar pati, kadar gula total juga<br />
menentukan kesesuaiannya sebagai bahan baku etanol<br />
Tabel 2. Varietas unggul ubikayu yang sesuai untuk bahan baku industri beserta<br />
karakteristiknya<br />
<br />
Adira 2<br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
- Cukup tahan tungau merah (Tetranichus<br />
bimaculatus)<br />
- Tahan penyakit layu Pseudomonas<br />
solanacearum<br />
<br />
Adira 4<br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
- Cukup tahan tungau merah (Tetranichus<br />
bimaculatus)<br />
- Tahan terhadap Pseudomonas<br />
solanacearum dan Xanthomonas manihotis<br />
<br />
UJ-3 <br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
- Agak tahan bakteri hawar daun (Cassava<br />
Bacterial Blight)<br />
UJ-5 <br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
Agak tahan CBB (Cassava Bacterial Blight)<br />
<br />
Malang 4<br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
- Agak tahan tungau merah (Tetranichus<br />
sp.)<br />
-Adaptif terhadap hara sub-optimal<br />
<br />
Malang 4<br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
- Agak tahan tungau merah (Tetranichus<br />
sp.)<br />
-Adaptif terhadap hara sub-optimal<br />
<br />
Malang 6<br />
- Pahit<br />
- Sesuai untuk bahan baku industri<br />
- Agak tahan tungau merah (Tetranichus<br />
sp.)<br />
-Adaptif terhadap hara sub-optimal<br />
Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-56068285219334179762013-02-23T19:10:00.000-08:002013-02-23T19:10:00.444-08:00Budidaya Jamur Tiram Dengan Sistem Susun<br />
Di Indonesia jamur tiram merupakan komoditi yang mempunyai prospek sangat<br />
baik untuk dikembangkan, baik untuk mencukupi pasaran dalam negeri yang terus<br />
meningkat maupun untuk ekspor, sebab masyarakat sudah mulai mengerti nilai gizi jamur<br />
tiram putih ataupun coklat. Adapun nilai gizi jamur tiram putih menurut Cahyana dkk<br />
(1999) adalah sebagai berikut : protein (27 %), lemak (1,6 %), karbohidrat (58 %), serat<br />
(11,5 %), abu (0,3 %), dan kalori (265) kalori.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bibitjamurtiram.files.wordpress.com/2011/03/siklus-hidup-jamur-tiram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bibitjamurtiram.files.wordpress.com/2011/03/siklus-hidup-jamur-tiram.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu karena jamur ini banyak<br />
tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram karena bentuk<br />
tudungnya agak membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang tiram Batang atau<br />
tangkai jamur ini tidak tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak ke pinggir. Jamur<br />
tiram merupakan salah satu jamur yang enak dimakan dan mempunyai kandungan gizi<br />
yang cukup tinggi sehingga tidak mengherankan bila jenis jamur ini sekarang banyak<br />
dibudidayakan. Jamur tiram putih, abu-abu dan cokelat paling banyak dibudidayakan karena mempunyai<br />
<br />
sifat adaptasi dengan lingkungan yang baik dan tingkat produktivitasnya cukup tinggi.<br />
<br />
Suhu pertumbuhan jamur tiram pada saat inkubasi lebih tinggi dibandingkan suhu<br />
pada saat pertumbuhan (pembentukan tubuh buah jamur). Suhu inkubasi jamur tiram<br />
berkisar antara 22-28 oC dengan kelembaban 60-80 %, sedangkan suhu pada<br />
pembentukan tubuh buah berkisar antara 16-22 oC dengan kelembaban 80-90 %.<br />
Pengaruh suhu dan kelembaban tersebut di dalam ruangan dapat dilakukan dengan<br />
menyemprotkan air bersih ke dalam ruangan. Pengaturan kondisi lingkungan sangat<br />
penting bagi pertumbuhan tubuh buah. Apabila suhu terlalu tinggi, sedangkan<br />
kelembaban terlalu rendah maka primordia (bakal jamur) akan kering dan mati. Di<br />
samping suhu dan kelembaban, faktor cahaya dan sirkulasi udara perlu diperhatikan<br />
dalam budidaya jamur tiram. Sirkulasi udara harus cukup, tidak terlalu besar tetapi tidak<br />
pula terlalu kecil. Intensitas cahaya yang diperlukan pada saat pertumbuhan sekitar 10<br />
%, maka dari itu dalam budidaya jamur dibuat kubung (rumah jamur tertutup)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Budidaya Jamur Tiram dengan Media Serbuk Kayu</b><br />
Untuk budidaya jamur tiram dapat menggunakan serbuk kayu (serbuk gergaji).<br />
Kelebihan penggunaan serbuk kayu sebagai media antara lain mudah diperoleh dalam<br />
bentuk limbah sehingga harganya relatif murah, mudah dicampur dengan bahan-bahan<br />
lain pelengkap nutrisi, serta mudah dibentuk dan dikondisikan. Bahan-bahan untuk<br />
budidaya jamur tiram yang perlu dipersiapkan terdiri dari bahan baku dan bahan<br />
pelengkap.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHfKJ3Y-6O_eTfRwv-iUDNCpinmIYAAd4O-a0pqZuT2ScGOAzl6_1A5G_Kq_kt0nM9mJjx-YTtys3iu5cK_YJUgyD20PUIm8E0x5Qo0ss2Ur03nAvkQ49jqbvoYZGZFtVMKMbV2E1MWtm3/s1600/baglog+jamur+tiram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHfKJ3Y-6O_eTfRwv-iUDNCpinmIYAAd4O-a0pqZuT2ScGOAzl6_1A5G_Kq_kt0nM9mJjx-YTtys3iu5cK_YJUgyD20PUIm8E0x5Qo0ss2Ur03nAvkQ49jqbvoYZGZFtVMKMbV2E1MWtm3/s1600/baglog+jamur+tiram.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Bahan baku (serbuk kayu/gergaji) yang digunakan sebagai tempat tumbuh jamur<br />
mengandung karbohidrat, serat lignin, dan lain-lain. Dari kandungan kayu tersebut ada<br />
yang berguna dan membantu pertumbuhan jamur, tetapi ada pula yang menghambat.<br />
Kandungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur antara lain karbohidrat, lignin, dan<br />
serat, sedangkan faktor yang menghambat antara lain adanya getah dan zat ekstraktif (zat<br />
pengawet alami yang terdapat pada kayu). Oleh karena itu serbuk kayu yang digunakan<br />
untuk budidaya jamur sebaiknya berasal dari jenis kayu yang tidak banyak mengandung<br />
zat pengawet alami, tidak busuk dan tidak ditumbuhi oleh jamur atau kapang lain.<br />
Serbuk kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras dan tidak banyak<br />
mengandung minyak ataupun getah. Namun demikian serbuk kayu yang banyak mengandung minyak maupun getah dapat pula digunakan sebagai media dengan cara<br />
merendamnya lebih lama sebelum proses lebih lanjut.<br />
<br />
Bahan-bahan lain yang digunakan dalam budidaya jmur pada media plastik (log)<br />
terdiri dari beberapa macam yaitu bekatul (dedak padi), kapur (CaCO3), gips (CaSO4).<br />
Penggunaan kantong plastik (log) bertujuan untuk mempermudah pengaturan kondisi<br />
(jumlah oksigen dan kelembaban media) dan penanganan media selama pertumbuhan.<br />
Kantong plastik yang digunakan adalah plastik yang kuat dan tahan panas sampai<br />
dengan suhu 100 oC, Jenis plastik biasanya dipilih dari jenis polipropilen (PP). Ukuran<br />
dan ketebalan plastik terdiri dari berbagai macam. Beberapa ukuran plastik yang biasa<br />
digunakan dalam budidaya jamur antara lain 20 x 30 cm, 17 x 35 cm, 14 x 25 cm dengan<br />
ketebalan 0,3 mm – 0,7 mm atau dapat lebih tebal lagi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.bisnisukm.com/2011/07/kumbung-jamur-tiram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.bisnisukm.com/2011/07/kumbung-jamur-tiram.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Adapun bahan tambahan bekatul ditambahkan untuk meningkatkan nutrisi media<br />
tanam sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon (C), dan nitrogen. Bekatul yang<br />
digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi, misalnya padi jenis IR, pandan wangi,<br />
rojo lele, ataupun jenis lainnya. Bekatul sebaiknya dipilih yang masih baru, belum bau<br />
(penguk=jawa), dan tidak rusak.<br />
Kapur merupakan bahan yang ditambahkan sebagai sumber kalsium (Ca). Di<br />
samping itu, kapur juga digunakan untuk mengatur pH media. Kapur yang digunakan<br />
adalah kapur pertanian yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Unsur kalsium dan karbon<br />
digunakan untuk meningkatkan mineral yang dibutuhkan jamur bagi pertumbuhannya.<br />
Gips (CaSO4) digunakan sebagai sumber kalsium dan sebagai bahan untuk<br />
memperkokoh media. Dengan kondisi yang kokoh maka diharapkan media tidak mudah<br />
rusak.<br />
<br />
Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-35419372787350513362013-02-22T18:43:00.001-08:002013-02-22T18:48:31.350-08:00Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng<div>
<span style="font-family: inherit;">Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) lebih cocok dibudidayakan di tanah</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">liat/lempung (sawah) serta memiliki persediaan air irigasi yang memadai. Tempat penanaman</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">harus terbuka dan tidak dinaungi oleh pepohonan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Sedap malam merupakan tanaman introduksi dan telah ditanam sejak lama,</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">sehingga dianggap sebagai varietas lokal. Kultivar lokal sedap malam berbunga</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">semi ganda asal Pasuruan telah dilepas sebagai varietas unggul nasional</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">dengan nama Roro Anteng oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Timur bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan. Sementara</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">sedap malam berbunga ganda asal Cianjur telah dilepas oleh Balai Penelitian</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Tanaman Hias bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur sebagai</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">varietas unggul nasional dengan nama Dian Arum.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/02/sedapmalam03-dari-www-kvitters-com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/02/sedapmalam03-dari-www-kvitters-com.jpg" /></a></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Syarat tumbuh</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda lebih cocok ditanam di</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">dataran rendah dengan elevensi di bawah 50 m diatas permukaan laut. Sedap malam berbunga</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">ganda cocok ditanam di daerah dengan elevensi di atas 100 m sampai 600 m</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">diatas permukaan laut. Bila sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda ditanam di dataran</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">sedang, maka bunga yang dihasilkan akan memiliki tangkai bunga yang agak</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">panjang, lentur dan kurang kekar serta malai bunga berbentuk agak panjang dan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">bagian ujung malai terkulai dengan jumlah kuntum bunga lebih sedikit.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Kualitasnya menjadi tidak bagus dan menjadi tidak layak untuk dijual.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Benih</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Benih atau bibit sedap malam berupa umbi yang diperoleh dari tanaman</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">produksi yang telah berumur lebih dari 1,5 tahun. Ukuran (diameter) umbi rata-rata</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">1 – 2 cm dan telah dikeringkan selama lebih kurang 2 – 3 minggu di bawah</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">terik matahari. Sebaiknya umbi disimpan lebih dahulu antara 1 – 2 bulan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">sebelum tanam dengan tujuan agar setelah ditanam tunas akan lebih cepat</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">keluar.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Pengolahan tanah</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Tanah dibersihkan dari gilma dan dicangkul sampai halus. Kemudian dibuat</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang tergantung luas</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">lahan. Setiap bedengan terdiri dari tiga baris tanaman.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Pupuk dan pemupukan :</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam, kuda, domba atau kompos yang</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">telah matang (siap pakai). Dosis sebanyak 20 sampai 30 ton/ha atau 2 – 3 kg</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">per m2. Pupuk kandang ditaburkan merata setelah bedengan dibuat dan ditutup</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">dengan tanah pada saat merapikan bedengan (1 minggu sebelum tanam).</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Pemberian pupuk kandang berikutnya dilakukan dengan interval 5 – 6 bulan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Pupuk NPK diberikan sebulan setelah tanam atau diperkirakan akar pada umbi</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">telah tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga pupuk yang diberikan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">dapat diserap langsung oleh tanaman. Dosis pupuk sebayak 200 kg/ha atau</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">200g/m2. Pemberian pupuk NPK berikutnya dilakukan dengan interval 3 bulan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Selain itu, pupuk daun dapat juga disemprotkan sesuai dengan dosis anjuran</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">dengan interval 2 minggu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bp2kpkabserang.files.wordpress.com/2012/05/img_0316-kecil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bp2kpkabserang.files.wordpress.com/2012/05/img_0316-kecil.jpg" /></a></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Penanaman</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Jarak tanam yang digunakan adalah 30 cm antar barisan dan 25 cm dalam</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">barisan. Sebelum penanaman terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">kedalaman sekitar 5 cm, kemudian umbi sedap malam dimasukkan ke dalam</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">lubang dan ditutup dengan tanah.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Hama dan Penyakit</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Hama utama yang menyerang tanaman sedap malam adalah thrips</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">(Thaeniothrip sp.), kutu dompolan atau mealybugs (Dysmicoccus brevipes) dan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">kutu perisai (Coccus sp.). Ketiga hama tersebut akan muncul pada musim</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">kemarau yang panjang.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Thrips mulai menyerang sejak awal penanaman hingga sedap malam</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">berbunga. Hama tersebut ditemukan pada celah-celah antar daun dan juga</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">pada daun yang masih menguncup. Awal serangan ditandai dengan adanya</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">bekas gigitan pada permukaan daun dan akhirnya berubah menjadi kecoklatan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">bila serangan sudah lanjut. Sebagai tindakan awal pengendalian dapat</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">digunakan kertas berperekat warna kuning. Untuk mengendalikan hama</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">tersebut dapat digunakan insektisida berbahan aktif dimetoat atau diafentiuron</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">sesuai dengan dosis anjuran.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Pemeliharaan</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Pemeliharaan berupa penyiangan dan pengairan dapat dilakukan satu bulan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">satu kali. Sementara penyiraman dilakukan satu minggu satu kali. Pada musim</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">kemarau yang panjang pengairan dilakukan dengan cara memenuhi saluran</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">antar bedengan dengan air sampai penuh dan dibiarkan satu malam. Tindakan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah serangan hama kutu dompolan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">agar tidak sampai ke bagian umbi sedap malam.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><b>Panen bunga</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Umumnya tanaman sedap malam akan berbunga pada umur 4 – 5 bulan</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">setelah tanam. Panen bunga sebagai bunga potong dilakukan saat satu atau</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">dua kuntum bunga telah mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">tangkai bunga dengan gunting atau menarik tangkai bunga hingga terlepas dari</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">rumpun tanaman. Masa produktif tanaman sedap malam mencapai umur 2</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">tahun setelah tanam. Setiap rumpun tanaman dapat menghasilkan bunga 3 – 5</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">tangkai bunga potong.</span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;">Sumber: Tabloid Sinar Tani</span></div>
Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-81150512413954392942012-11-23T08:57:00.001-08:002012-11-23T08:59:26.962-08:00CARA MUDAH MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIRUntuk membuat POC banyak media dan bahan yang dapat kita gunakan.
Berikut ini adalah salah satu cara yang amat mudah untuk <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/2012/11/cara-mudah-membuat-pupuk-organik-cair.html" target="_blank">membuat pupuk organik cair</a> ( POC ). Gambar di bawah ini adalah salah satu cara yang
dapat kita lakukan.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://ceritanurmanadi.files.wordpress.com/2012/05/membuat-pupuk-organik-cair-1024x708.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Mudah Buat Pupuk Organik Cair" class="alignleft size-medium wp-image-2530" src="http://ceritanurmanadi.files.wordpress.com/2012/05/membuat-pupuk-organik-cair-1024x708.jpg?w=300&h=207" title="membuat-pupuk-organik-cair-1024x708" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<b>Bahan dan alat:</b><br />
Kotoran domba/kambing<br />
Air bersih (dalam artian tidak tercemar bahan kimia beracun/berbahaya)<br />
Ragi tape (boleh ditambah bioaktivator seperti yang banyak dijual di pasar, kalau ada)<br />
Tong/drum ukuran volume 100-120 liter<br />
Setelah satu pekan, pupuk dapat digunakan. Paling cocok untuk diterapkan pada tanaman hortikultura.<br />
Sebelum digunakan untuk memupuk, campurkan 15 cc air POC ke dalam 1
liter air. Berikan pada tanaman 1 minggu 1 kali. Manfaatnya adalah
keniscayaan. <br />
Bila POC tsb sudah kita buat maka aplikasi dapat lakukan setiap 10
hari sekali atau bisa juga setiap 7 hari sekali. Dengan memakai POC tsb
maka penggunaan pupuk kimia bisa kita kurangi.<br />
<br />
<i>Sumber :
http://dusunlaman.net/2009/01/cara-mudah-membuat-pupuk-organik-cair-poc/ </i>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-23721478882513948202012-11-06T18:07:00.003-08:002012-11-06T18:08:11.668-08:00Cara Budidaya Pisang1. SEJARAH SINGKAT<br />
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia<br />
Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika<br />
(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan<br />
Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG0XhFIVKPOMrkiLf_goJcU8xnlUovzcv1ecFRNoacqMgoi_VJtcGnmhk8RUhc-r5fJ5T7RPaxtoQjK9ey7osYvBA1i9t715Wv7hAEHJDKT7RpFuzFN5R3heM8uNrGnOzKpMCrDVOlZDuW/s1600/Cara+Budidaya+Pisang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG0XhFIVKPOMrkiLf_goJcU8xnlUovzcv1ecFRNoacqMgoi_VJtcGnmhk8RUhc-r5fJ5T7RPaxtoQjK9ey7osYvBA1i9t715Wv7hAEHJDKT7RpFuzFN5R3heM8uNrGnOzKpMCrDVOlZDuW/s1600/Cara+Budidaya+Pisang.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
2. JENIS TANAMAN<br />
Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:<br />
Divisi : Spermatophyta<br />
Sub divisi : Angiospermae<br />
Kelas : Monocotyledonae<br />
Keluarga : Musaceae<br />
Genus : Musa<br />
Spesies : Musa spp.<br />
Jenis pisang dibagi menjadi tiga:<br />
1) Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var<br />
Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya<br />
pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas.<br />
2) Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma<br />
typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk<br />
dan kepok.<br />
3) Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya.<br />
Misalnya pisang batu dan klutuk.<br />
4) Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).<br />
<br />
3. MANFAAT TANAMAN<br />
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral<br />
dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan<br />
tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses<br />
fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus<br />
berbagai macam makanan trandisional Indonesia.<br />
Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang<br />
yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak<br />
ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput<br />
tidak/kurang tersedia.<br />
Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri<br />
dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat<br />
sakit kencing dan penawar racun.<br />
<br />
4. SENTRA PENANAMAN<br />
Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Pusat<br />
produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon.<br />
Tidak diketahui dengan pasti berapa luas perkebunan pisang di Indonesia. Walaupun<br />
demikian Indonesia termasuk salah satu negara tropis yang memasok pisang<br />
segar/kering ke Jepang, Hongkong, Cina, Singapura, Arab, Australia, Negeri<br />
Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. Nilai ekspor tertinggi pada tahun 1997<br />
adalah ke Cina.<br />
<br />
5. SYARAT TUMBUH<br />
5.1. Iklim<br />
1) Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun<br />
demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air,<br />
pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi<br />
produksinya tidak dapat diharapkan.<br />
2) Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan<br />
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.<br />
3) Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi<br />
curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak<br />
tergenang.<br />
5.2. Media Tanam<br />
1) Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah<br />
berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah<br />
berhumus dengan pemupukan.<br />
2) Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman<br />
pisang harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50<br />
- 200 cm, di daerah setengah basah 100 - 200 cm dan di daerah kering 50 - 150<br />
cm. Tanah yang telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang<br />
yang baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah<br />
yang mengandung garam 0,07%.<br />
5.3. Ketinggian Tempat<br />
Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat<br />
tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon,<br />
nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl<br />
<br />
6. PEDOMAN BUDIDAYA<br />
6.1. Pembibitan<br />
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas (anakan).<br />
1) Persyaratan Bibit<br />
Tinggi anakan yang dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi<br />
15-20 cm. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Tinggi bibit<br />
akan berpengaruh terhadap produksi pisang (jumlah sisir dalam tiap tandan). Bibit<br />
anakan ada dua jenis: anakan muda dan dewasa. Anakan dewasa lebih baik<br />
digunakan karena sudah mempunyai bakal bunga dan persediaan makanan di<br />
dalam bonggol sudah banyak. Penggunaan bibit yang berbentuk tombak (daun<br />
masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan daripada<br />
bibit dengan daun yang lebar.<br />
2) Penyiapan Bibit<br />
Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di kebun sendiri.<br />
Tanaman untuk bibit ditanam dengan jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu<br />
pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu<br />
banyaknya jumlah tunas anakan, dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.<br />
3) Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam<br />
Untuk menghindari penyebaran hama/penyakit, sebelum ditanam bibit diberi<br />
perlakuan sebagai berikut:<br />
a) Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.<br />
b) Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum tanam agar luka pada umbi<br />
mengering. Buang daun-daun yang lebar.<br />
c) Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam insektisida 0,5–1% selama<br />
10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.<br />
d) Jika tidak ada insektisida, rendam umbi bibit di air mengalir selama 48 jam.<br />
e) Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air<br />
panas beberapa menit.<br />
6.2. Pengolahan Media Tanam<br />
1) Pembukaan Lahan<br />
Pemilihan lahan harus mempertimbangkan aspek iklim, prasarana ekonomi dan<br />
letak pasar/industri pengolahan pisang, juga harus diperhatikan segi keamanan<br />
sosial.<br />
Untuk membuka lahan perkebunan pisang, dilakukan pembasmian gulma, rumput<br />
atau semak-semak, penggemburan tanah yang masih padat; pembuatan<br />
sengkedan dan pembuatan saluran pengeluaran air.<br />
2) Pembentukan Sengkedan<br />
Bagian tanah yang miring perlu disengked (dibuat teras). Lebar sengkedan<br />
tergantung dari derajat kemiringan lahan. Lambung sengkedan ditahan dengan<br />
rerumputan atau batu-batuan jika tersedia. Dianjurkan untuk menanam tanaman<br />
legum seperti lamtoro di batas sengkedan yang berfungsi sebagai penahan erosi,<br />
pemasuk unsur hara N dan juga penahan angin.<br />
3) Pembuatan Saluran Pembuangan Air<br />
Saluran ini harus dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil dan tanah-tanah<br />
datar. Di atas landasan dan sisi saluran ditanam rumput untuk menghindari erosi<br />
dari landasan saluran itu sendiri.<br />
6.3. Teknik Penanaman<br />
1) Penentuan Pola Tanaman<br />
Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama<br />
memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara<br />
tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau<br />
tanaman pangan semusim.<br />
Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yang curah hujannya tinggi,<br />
pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa<br />
dan arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen<br />
dengan kelapa.<br />
2) Pembuatan Lubang Tanam<br />
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau<br />
40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah<br />
sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.<br />
3) Cara Penanaman<br />
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-Oktober). Sebelum<br />
tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15–<br />
20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.<br />
6.4. Pemeliharaan Tanaman<br />
1) Penjarangan<br />
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang.<br />
Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun<br />
terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah<br />
5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.<br />
2) Penyiangan<br />
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan<br />
juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan<br />
penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak.<br />
Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah<br />
permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.<br />
3) Perempalan<br />
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan<br />
sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.<br />
4) Pemupukan<br />
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang<br />
memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur<br />
sebagai sumber kalsium.<br />
Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan<br />
yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah.<br />
Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam<br />
setahun).<br />
5) Pengairan dan Penyiraman<br />
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya<br />
terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air<br />
yang berada di antara barisan tanaman pisang.<br />
6) Pemberian Mulsa<br />
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah.<br />
Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma,<br />
tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal<br />
sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh<br />
dipasang terus menerus.<br />
7) Pemeliharaan Buah<br />
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong<br />
agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang<br />
sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung<br />
plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25<br />
cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa<br />
sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah<br />
ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat<br />
beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan<br />
sedalam 30 cm ke dalam tanah.<br />
<br />
7. HAMA DAN PENYAKIT<br />
7.1. Hama<br />
1) Ulat daun (Erienota thrax.)<br />
Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubun g<br />
dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida<br />
yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.<br />
2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)<br />
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke<br />
atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian:<br />
sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit<br />
yang telah disucihamakan.<br />
3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).<br />
Bagian yang diserang adalah akar. Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk<br />
rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan<br />
bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan<br />
dengan kadar lempung kecil.<br />
4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)<br />
Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah<br />
abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.<br />
Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.<br />
7.2. Penyakit<br />
1) Penyakit darah<br />
Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yang diserang adalah<br />
jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan<br />
seperti berdarah. Pengendalian: dengan membongkar dan membakar tanaman<br />
yang sakit.<br />
2) Panama<br />
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yang diserang adalah daun.<br />
Gejala: daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam,<br />
pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.<br />
Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang sakit.<br />
3) Bintik daun<br />
Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yang diserang adalah daun dengan<br />
gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: dengan<br />
menggunakan fungisida yang mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux<br />
(BB).<br />
4) Layu<br />
Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yang diserang adalah akar. Gejala: tanaman<br />
layu dan mati. Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang sakit.<br />
5) Daun pucuk<br />
Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian<br />
yang diserang adalah daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara<br />
berkelompok. Pengendalian: cara membongkar dan membakar tanaman yang<br />
sakit.<br />
7.3. Gulma<br />
Tidak lama setelah tanam dan setelah kanopi dewasa terbentuk, gulma akan<br />
menjadi persoalan yang harus segera diatasi. Penanggulangan dilakukan dengan:<br />
1) Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup dan dalapon.<br />
2) Menanam tanaman penutup tanah yang dapat menahan erosi, tahan naungan,<br />
tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya<br />
Geophila repens.<br />
3) Menutup tanah dengan plastik polietilen.<br />
8. PANEN<br />
8.1. Ciri dan Umur Panen<br />
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen ditentukan oleh<br />
umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera.<br />
Buah yang cukup umur untuk dipanen berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah<br />
yang masih jelas sampai hampir bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan<br />
pada jumlah waktu yang diperlukan untuk pengangkutan buah ke daerah penjualan<br />
sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Sedikitnya<br />
buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima konsumen.<br />
8.2. Cara Panen<br />
Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang<br />
diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan<br />
bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik<br />
supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.<br />
Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka yang dapat diakibatkan oleh<br />
pergesekan buah dengan tanah.<br />
Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.<br />
Jika tersedia tenaga kerja, batang pisang bisa saja dipotong sampai setinggi 1 m dari<br />
permukaan tanah. Penyisaan batang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan<br />
tunas.<br />
8.3. Periode Panen<br />
Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali<br />
tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.<br />
8.4. Perkiraan Produksi<br />
Belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di sentra pisang dunia produksi 28<br />
ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan skala rumah tangga. Untuk<br />
perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan besar (> 30 ha), produksi yang<br />
ekonomis harus mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.<br />
9. PASCAPANEN<br />
Secara konvensional tandan pisang ditutupi dengan daun pisang kering untuk<br />
mengurangi penguapan dan diangkut ke tempat pemasaran dengan menggunakan<br />
kendaraan terbuka/tertutup. Untuk pengiriman ke luar negeri, sisir pisang dilepaskan<br />
dari tandannya kemudian dipilah-pilah berdasarkan ukurannya. Pengepakan<br />
dilakukan dengan menggunakan wadah karton. Sisir buah pisang dimasukkan ke<br />
dos dengan posisi terbalik dalam beberapa lapisan. Sebaiknya luka potongan di<br />
ujung sisir buah pisang disucihamakan untuk menghindari pembusukan.<br />
<br />Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-87394847196429275162012-09-30T23:01:00.000-07:002012-11-23T08:25:40.029-08:00Budidaya Pepaya California Salah satu jenis pepaya yang mulai marak dikebunkan adalah pepaya california. Pepaya california memiliki keunggulan diantaranya buah tidak terlalu besar dengan ukuran antara 0,8 - 2 kg /buah, berkulit tebal, berbentuk lonjong, buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buahnya tebal dan kenyal.<br />
<br />
Pepaya california termasuk jenis unggul dan berumur genjah. Batangnya lebih pendek dari jenis pepaya lain yaitu sekitar 2 meter dan buah dapat dipanen setelah umur 7 sampai 9 bulan. Pohon dapat berbuah hingga umur 4 tahun. Dalam 1 bulan bisa dipanen sampai 4 kali. Sekali panen, pohon <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/2012/09/budidaya-pepaya-california.html" target="_blank">pepaya california</a> bisa menghasilkan 10 sampai 20 buah. Dengan sekali panen tiap minggu bisa mencapai 2 ton per hektar. <br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUX7EkxpQHumDZDxmmge4sslgTzmmQwHBHvP4nuRoGhhv8gDYyibJ_INErqwrKKFxjmSpJPx3qwj2C0rL13QAfq_WCXx6v9kmwsd13wlWS1hYV8L5VWbGYEontiq_zdwTwymNRwX2Df5I/s1600/Pepaya+California.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUX7EkxpQHumDZDxmmge4sslgTzmmQwHBHvP4nuRoGhhv8gDYyibJ_INErqwrKKFxjmSpJPx3qwj2C0rL13QAfq_WCXx6v9kmwsd13wlWS1hYV8L5VWbGYEontiq_zdwTwymNRwX2Df5I/s400/Pepaya+California.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
SYARAT TUMBUH<br />
5.1. Iklim<br />
1) Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang<br />
sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.<br />
2) Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000-<br />
2000 mm/tahun.<br />
3) Suhu udara optimum 22-26 derajat C.<br />
4) Kelembaban udara sekitar 40%.<br />
5.2. Media Tanam<br />
1) Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak<br />
mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.<br />
2) Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.<br />
3) Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman<br />
ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga<br />
tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun,<br />
bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150<br />
cm dari permukaan tanah.<br />
5.3. Ketinggian Tempat<br />
Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl.<br />
<br />
6. <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/" target="_blank">PEDOMAN BUDIDAYA</a><br />
6.1. Pembibitan<br />
1) Persyaratan Bibit/Benih<br />
Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk<br />
memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian<br />
sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:<br />
a) Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas<br />
plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu<br />
bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan<br />
yang di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3<br />
kali.<br />
b) Cari pepaya california yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga<br />
elongata yang terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai.<br />
Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki<br />
secara alami oleh bunga lain selama 10 hari.<br />
Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak<br />
benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk<br />
diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang<br />
menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.<br />
Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah<br />
terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.<br />
2) Penyiapan Benih<br />
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam<br />
larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai<br />
dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2<br />
ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang<br />
dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar.<br />
Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu.<br />
Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.<br />
3) Teknik Penyemaian Benih<br />
Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram<br />
setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat<br />
ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.<br />
Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian<br />
dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.<br />
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian<br />
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10<br />
cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm.<br />
Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.<br />
5) Pemindahan Bibit<br />
Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada<br />
permulaan musim hujan.<br />
6.2. Pengolahan Media Tanam<br />
1) Persiapan<br />
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian<br />
dicangkul/dibajak dan digemburkan.<br />
2) Pembentukan Bedengan<br />
Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang<br />
secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di<br />
atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.<br />
3) Pengapuran<br />
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5),<br />
setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2<br />
minggu.<br />
4) Pemupukan<br />
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu<br />
minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang<br />
telah matang.<br />
6.3. Teknik Penanaman<br />
1) Pembuatan Lubang Tanam<br />
Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus<br />
dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali<br />
secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup<br />
sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri<br />
dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah<br />
yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru<br />
lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan<br />
penanaman.<br />
Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus<br />
digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5<br />
bulan sebelum musim hujan.<br />
2) Cara Penanaman<br />
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat<br />
dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.<br />
6.4. Pemeliharaan Tanaman<br />
1) Penjarangan dan Penyulaman<br />
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping<br />
beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai<br />
berbunga.<br />
2) Penyiangan<br />
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan<br />
penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus<br />
disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.<br />
3) Pembubunan<br />
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan<br />
pendangiran tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak<br />
dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.<br />
4) Pemupukan<br />
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik,<br />
memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban<br />
tanah. Cara pemberian pupuk:<br />
a) Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50<br />
gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.<br />
b) Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram<br />
ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.<br />
c) Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram<br />
ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.<br />
d) Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA,<br />
60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl.<br />
5) Pengairan dan Penyiraman<br />
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang.<br />
Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di<br />
daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan paritparit.<br />
Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-39418798404303621852012-05-10T01:31:00.000-07:002012-05-10T01:31:00.233-07:00Cara Budidaya Rumput Laut di Tambak<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">A. Konstruksi Petak Tambak Dan Saluran</span></div>
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Untuk tambak baru selesai konstruksi, sebelum operasionalnya dimulai, terlebih dahulu yang harus diperhatikan yaitu pengecekan konstruksi tambak guna mengetahui kemungkinan adanya kebocoran di pematang dan pintu air, selain untuk mengetahui juga kemampuan tanggul menahan volume air maksimal.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan rumput laut ditambak terpadu selama pemeliharannya antara lain ekologi dan konstruksi tambak. Beberapa syarat tambak pemeliharaan rumput laut Gracillaria sp. Terpadu (polikultur) dengan udang atau bandeng yaitu:</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://diskanlut-jateng.go.id/images/usaha_pemasaran/31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="http://diskanlut-jateng.go.id/images/usaha_pemasaran/31.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Dalam melakukan usaha budidaya ikan, masalah konstruksi petakan tambak sebaiknya harus disesuaikan dengan teknologi yang akan diterapkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perbaikan konstruksi tambak budidaya rumput laut terpadu/polikultur (rumput laut dengan udang/bandeng) antara lain :</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">1. Bentuk tambak budidaya</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">a. Luas petakan berkisar 1 ha dan berbentuk persegi panjang;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">b. Setiap pematang tambak terdapat gundukan tanah yang memanjang dan membentuk sekat-sekat berfungsi mencegah mengumpulnya rumput laut pada salah satu bagian tambak;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">c. Dasar tambak tanah berlumpur dan sedikit berpasir;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">d. Pintu air dua buah untuk setiap petak, yang berfungsi sebagai pintu pemasukan dan pintu pembuangan;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">e. Kedalaman air antara 50 - 100 cm;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">f. Kontur tanah melandai 5 - 10 cm;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">2. Pematang</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Pematang utama/tanggul utama merupakan bangunan keliling tambak yang gunanya untuk menahan air serta melindungi unit tambak dari bahaya banjir, erosi dan air pasang. Oleh karena itu dalam konstruksinya pematang/tanggul harus dibangun benar-benar kuat, bebas dari bocoran dan aman dari kemungkinan longsor.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">3. Pintu air</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Dalam petakan tambak pintu air merupakan pengendali dan oengatur air dalam operasional budidaya. Oleh karena itu dalam budidaya di tambak jumlah pintu air tergantung tingkat teknologi yang diterapkan. Di petakan tambak biasanya pintu air terdiri atas dua macam yaitu pintu air pemasukan dan pembuangan.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">4. Saluran air</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Di dalam petakan tambak terdapat saluran air yang berfungsi untuk memasukan air setiap saat secara mudah, baik untuk mengalirkan air dari laut ataupun air tawar dari sungai/irigasi.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://diskanlut-jateng.go.id/images/usaha_pemasaran/29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="http://diskanlut-jateng.go.id/images/usaha_pemasaran/29.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">B. Pemeliharaan Gracillaria sp.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Usaha budidaya rumput laut gracillaria sp, di tambak dalam pelaksanaanya dapat dilakukan secara monokultural maupun polikultural (terpadu). Namun kalau ditinjau darai dua cara budidaya diatas, untuk budidaya polikultur ternyata lebih menguntungkan di bandingkan dengan cara monokultur. Hal ini karena dalam budidaya rumput laut secara polikultur dapat meningkatkan efesiensi penggunaan lahan dan pendapatan pembudidaya ikan secara berkesinambungan.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan rumput laut Gracillaria sp. Di tambak secara polikultur dengan udang dan atau bandeng yaitu :</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">1. Persiapan Penanaman</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">a. Persiapan Lahan</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Sebelum benih/bibit ditebar ke dalam petakan tambak, kegiatan persiapan lahan yang terlebih dahulu harus dilakukan yaitu dasar petakan tambak dibersihkan dari hewan-hewan predator. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam rangka persiapan lahan petakan tambak.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">- Pengangkatan dasar tambak atau lumpur ke atas pematang dan setelah kering dimasukan kembali ke dalam tambak;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">- Kegiatan ini hanya dilakukan setelah panen dan sebelum penanaman;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">- Saluran air yang ditumbuhi lumut maupun ditutupi tanah dasar tambak dibersihkan untuk menjaga sirkulasi air agar tetap lancar;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">- Untuk mempercepat pertumbuhan, dapat juga dipupuk dengan menggunakan pupuk dan unsure hara 450kg/ha;</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">b. Penyediaan bibit rumput laut dan benih ikan/udang</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Penyediaan bibit rumput laut awalnya dilakukan dengan koordinasi dan bantuan dari perusahaan yang mengembangkan bibit untuk jenis rumput laut pilihan yang telah teruji dan dapat memenuhi persyaratan mutu, baik untuk pasar lokal maupun pasar ekspor.</span><br />
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /><br />Yang harus diperhatikan dalam membawa bibit rumput laut agar tidak terjadi kematian selama dalam perjalanan adalah :<br /><br />- Bibit harus tetap dalam kemasan basah/lembab selama dalam perjalanan;<br /><br />- Tidak terkena air tawar atau hujan;<br /><br />- Tidak terkena minyak atau kotoran-kotoran lain;<br /><br />- Jauh dari sumber panas seperti mesin kendaraan an lainnya;<br /><br />Cara pengepakan bibit :<br /><br />- Diperlukan kantong plastic yang lebar sesuai dengan potongan-potongan bibit rumput laut yang akan dibawa;<br /><br />- Menyusun bibit rumput laut ke dalam kantong plastic tanpa dipadatkan agar bibit tidak rusak, kemudian mengikat bagian atas kantong plastic dgn tali;<br /><br />- Membuat lubang pada bagian atasnya dng menggunakan jarum;<br /><br />- Memasukan kantong plastik ke dalam kotak karton;<br /><br />Setelah sampai tujuan, bibit harus dibuka dan direndam dalam air tambak supaya bibit cepat beradaptasi dari perairan asalnya ke perairan yang baru dimana bibit akan dibudidayakan.<br /><br />Setelah dilakukan perendaman selama 1 – 2 hari barulah dilakukan pemilihan bibit yang masih baik. Secara umum memilih bibit yang baik dapat dilihat agak gelap dan tidak pucat. Untuk memperanyak bibit selanjutnya dapat dilakukan secara pemotongan (vegetative) setelah bibit tersebut berumur 2 – 4 minggu.<br /><br />Untuk benih bandeng dan udang disarankan diambil dari hatchery yang baik (bersertifikat )agar mendapatkan hasil yang baik.<br /><br />c. Penanaman bibit<br /><br />Penanaman bibit rumput laut di tambak dilakukan dng menggunakan metode broadcast, dimana bibit ditebar di seluruh bagian tambak.<br /><br />Penebaran dengan cara ini punya keuntungan yaitu biaya murah, penanaman maupun pengelolaanya.<br /><br />Waktu penebaran dilakukan pada atau sore hari agar rumput laut tidak mengalami kekeringan. Pada penanaman pertama, rumput laut harus diambil dari nursery (gudang bibit) agar menjaga kualitasnya. Untuk penanaman selanjutnya, bibit rumput laut dapat diambil sebagian kecil dari hasil panen. Apabila kondisi salinitas dan alam mendukung rumput laut tadi akan tumbuh optimal dan menghasilkan spora yang merupakan cikal bakal bibit rumput laut.<br /><br />Periode penanaman perdana dilakukan selama 4 bulan, setiap bulan apabila sudah terlihat bongkahan-bongkahan, maka dilakukan penyebaran ulang dengan cara mengangkat bongkahan dan merobek – robek sambil disebarkan.<br /><br />Rata – rata penebaran bibit rumput laut untuk 1 ha sekitar 1 – 1,5 ton pada awal penanaman. Seandenya pertumbuha rumput laut mencapai di atas 3% maka padat penebaran bisa ditingkatkan menjadi 2 ton/ha.<br /><br />Setelah 7 – 10 hari kemudian klekap-klekap mulai tumbuh, benih bandeng ukuran glondongan segera ditebar dengan padat penebaram 1.500 ekor. Seminggu kemudian baru ditebar benih udang ukuran tokolan dengan padat penebaran 5.000 ekor.<br /><br />d. Pemeliharan<br /><br />Pemeliharaan dan pengawasan dilakukan setiap hari, dgn melakukan pengawasan pada kualitas air dan suhu air tambak.<br /><br />Penggantian air tambak dilakukan dua kali seminggu . pemeliharaan tanaman dilakukan dengan membersihkan tanaman yang tertimbun lumpur.<br /><br />Apabila pertumbuhan rumput laut kurang baik, dapat dilakukan pemupukan dng pupuk urea ataupun TSP dng konsentrasi 50 kg/ha.<br /><br />e. Pengelolaan Air<br /><br />Pengelolaan air tambak diutamakan dng menggunakan system gravitasi atau pasang surut air laut. Kualitas air baik, kuantitas cukup serta tidak tercemar dengan persayaratan :<br /><br />1. Suhu air : 20 – 28 °C<br /><br />2. Salinitas optimum : 15 – 37 permil<br /><br />3. Ph : 6,8 – 8,2<br /><br />4. Oksigen terlarut : 3 – 8 ppm<br /><br />5. Kejernihan : air tidak terlalu keruh dan memungkinkan menerima sinar matahari<br /><br />6. Polusi : jauh dari limbah industry<br /><br />f. Pemberantasan Hama / Penyakit<br /><br />Pemberantasan hama dilakukan dng penjagaan saluran masuk pintu air dng saringan , agar hama predator seperti ikan-ikan liar tidak masuk ke dalam tambak pemeliharaan.<br /><br />Pemberantasan penyakit WHITE SPOT pada rumput laut dilakukan dng mengganti air tambak seminggu dua kali. Apabila dalam seminggu air tambak tidak diganti, maka pada thallus (batang) rumput alut akan terjadi bercak uang akan menghambat pertumbuhan rumput laut, bahkan dapat menyebabkan kematian.</span><br />
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><br /></span><br />
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"></span><br />
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>TEHNIK PEMBIBITAN RUMPUT LAUT MODEL "LONG LINE"</strong></span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(1) Pengeringan tambak,</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(2) Pemasangan pancang bambu,</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(3) Pemasangan tali ris (Nylon ukurn 4"6 mm) sebagai gantungan rumput laut;</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(4) Tali ris dipasang berjajar, dengan jarak antara tali ris 1 m;</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(5) Pada tali ris, dipasang botol "Aqua" bekas sebagai pelampung, dengan jarak anatara botol 1 m;</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(6) Bibit rumput laut diikatkan pada tali ris, dengan jarak antara 30 (jarak antara botol Aqua digantungkan 3 titik bibit rumput laut);</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(7) Bibit rumput laut yang digantung, masing-masing seberat <span style="text-decoration: underline;">+</span> 300 gram;</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: Arial, Arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">(8) Jarak gantungan bibit rumput laut dari permukaan air <span style="text-decoration: underline;">+</span> 10 - 15 cm diatas permukaan air;</span></div>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-7726412981388966282012-05-08T01:15:00.000-07:002012-11-23T08:23:32.267-08:00Cara Budidaya Kelapa Sawit<b>Ekologi Kelapa Sawit</b><br />
Daerah pengembangan tanaman kelapa sawit yang sesuai berada pada 15 °LU-15 °LS. Ketinggian pertanaman kelapa sawit yang ideal berkisar antara 0-500 m dpl. Kelapa sawit menghendaki curah hujan sebesar 2.000-2.500 mm/tahun. Suhu optimum untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 29-30 °C. Intensitas penyinaran matahari sekitar 5-7 jam/hari. Kelembaban optimum yang ideal sekitar 80-90 %. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol. Nilai pH yang optimum adalah 5,0–5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase baik dan memiliki lapisan solum yang dalam tanpa lapisan padas. Kondisi topografi pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15o.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_dVl_Ln9JnyM/S1PMw9VCR2I/AAAAAAAAA-c/VaQt0aWGg4o/image3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://1.bp.blogspot.com/_dVl_Ln9JnyM/S1PMw9VCR2I/AAAAAAAAA-c/VaQt0aWGg4o/image3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Perbanyakan </b><br />
Cara <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/2012/05/budidaya-kelapa-sawit.html" target="_blank">budidaya kelapa sawit</a> dimulai dari prose perbanyakan. Perbanyakan kelapa sawit dilakukan dengan cara generatif dan saat ini sudah dilakukan kultur jaringan untuk memperbanyak kelapa sawit. Pada pembiakan dengan kultur jaringan digunakan bahan pembiakan berupa sel akar (metode Inggris) dan sel daun (metode Perancis). Metode ini mampu memperbanyak bibit tanaman secara besar-besaran dengan tingkat produksi tinggi dan pertumbuhan tanaman seragam.<br />
<br />
<b>Persyaratan Benih</b><br />
Benih untuk bibit kelapa sawit disediakan oleh Marihat Research Station dan Balai Penelitian Perkebunan Medan. Benih dengan kualitas sangat baik ini berasal dari induk Delidura dan bapak Pisifera.<br />
<br />
Pengecambahan Benih (Cara Balai Penelitian Perkebunan Medan)<br />
a) Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.<br />
b) Tandan buah diperam selama tiga hari dan sekali-kali disiram air. Pisahkan buah dari tandannya dan peram lagi selama 3 hari.<br />
c) Masukkan buah ke mesin pengaduk untuk memisahkan daging buah dari biji. Cuci biji dengan air dan masukkan ke dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 3 menit. Keringanginkan dan seleksi untuk memberoleh biji yang berukuran seragam.<br />
d)Semua benih disimpan di dalam ruangan bersuhu 22 derajat C dan kelembaban 60-70% sebelum dikecambahkan.<br />
<br />
Pengecambahan Benih<br />
a) Rendam biji dalam air selama 6-7 hari dan ganti air tiap hari, lalu rendam dalam Dithane M-45 0,2% selama 2 menit. Biji dikeringanginkan.<br />
b) Masukkan biji ke dalam kaleng pengecambahan dan tempatkan dalam ruangan dengan temperatur 39 derajat C dan kelembaban 60-70% selama 60 hari. Setiap 7 hari benih dikeringanginkan selama 3 menit.<br />
c) Setelah 60 hari rendam benih dalam air sampai kadar air 20-30% dan keringanginkan lagi. Masukkan biji ke larutan Dithane M-45 0,2% 1-2 menit. Simpan benih di ruangan 27 derajat C. Setelah 10 hari benih berkecambah. Biji yang berkecambah pada hari ke 30 tidak digunakan lagi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://m4hv03d.files.wordpress.com/2010/05/kelapa_sawit22.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://m4hv03d.files.wordpress.com/2010/05/kelapa_sawit22.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Pembibitan</b><br />
Terdapat dua teknik pembibitan yaitu:<br />
(a) cara langsung tanpa dederan dan (b) cara tak langsung dengan 2 tahap (double stages system), yaitu melalui dederan/pembibitan awal (prenursery) selama 3 bulan dan pembibitan utama(nursery)selama 9 bulan.
<br />
<br />
Lahan pembibitan dibersihkan, diratakan dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman. Jarak tanam biji di pembibitan adalah 50×50, 55×55, 60×60, 65×65, 70×70, 75×75, 80×80, 85×85, 90×90 atau 100×100 dalam bentuk segitiga sama sisi. Jadi, kebutuhan bibit per hektar antara 25.000-12.500.<br />
<br />
a) Cara langsung<br />
Kecambah langsung ditanam di dalam polibag ukuran besar seperti pada cara pembibitan. Cara ini menghemat tenaga dan biaya.<br />
<br />
b) Cara tak langsung<br />
1. Dederan<br />
Tujuan pembibitan awal adalah untuk memperoleh bibit kelapa sawit yang merata pertumbuhannya sebelum dipindahkan ke pembibitan utama. Umumnya pembibitan awal dilakukan dengan cara pembibitan kantong plastik. Kegiatan pemeliharaan di pembibitan awal meliputi pemeliharaan jalan dan saluran air, penyiraman, penyiangan, pemupukan, penjarangan naungan, pengendalian hama dan penyakit serta seleksi bibit.
Kecambah dimasukkan ke dalam polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan ke pembibitan.<br />
2. Pembibitan<br />
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40 x 50 atau 45 x 60 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah di dalam polibag sampai lembab. Polibag disusun di atas lahan yang telah diratakan dan diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak seperti disebutkan di atas.<br />
<br />
Kegiatan pemeliharaan bibit di pembibitan utama meliputi:<br />
1. Penyiraman<br />
Kegiatan penyiraman di pembibitan utama dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang diperlukan sekitar 9–18 liter per minggu untuk setiap bibit.
<br />
2. Pemupukan<br />
Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk tunggal atau pupuk majemuk (N,P,K dan Mg) dengan komposisi 15:15:6:4 atau 12:12:7:2.
3. Seleksi bibit
Seleksi dilakukan sebanyak tiga kali. Seleksi pertama dilakukan pada waktu pemindahan bibit ke pembibitan utama. Seleksi kedua dilakukan setelah bibit berumur empat bulan di pembibitan utama. Seleksi terakhir dilakukan sebelum bibit dipindahkan ke lapangan. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan setelah berumur 12-14 bulan.<br />
<br />
Tanaman yang bentuknya abnormal dibuang, dengan ciri-ciri:<br />
a) bibit tumbuh meninggi dan kaku<br />
b) bibit terkulai<br />
c) anak daun tidak membelah sempurna<br />
d) terkena penyakit<br />
e) anak daun tidak sempurna.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTEPJQDP6CzrioNefUExATDA0mXCbTm7AxMce-SHihhAGJerB5_UiGnfBvQFPbFkSwCv0-d3l61G3An1yUG5Kz9Q2u1vPmAD1BtONDllmJZt_vRvbESub3pjnc9JQy_M4aBF1SvhbRj5M/s1600/Kelapa+Sawit_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTEPJQDP6CzrioNefUExATDA0mXCbTm7AxMce-SHihhAGJerB5_UiGnfBvQFPbFkSwCv0-d3l61G3An1yUG5Kz9Q2u1vPmAD1BtONDllmJZt_vRvbESub3pjnc9JQy_M4aBF1SvhbRj5M/s400/Kelapa+Sawit_2.jpg" width="400" /></a></div>
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<b>Penanaman </b><br />
Pembukaan lahan dilakukan cara mekanis (membajak dan menggaru) dan cara kimia yaitu dengan herbisida. Lubang tanam dibuat 2-3 bulan sebelum penanaman bibit di lapangan. Bibit ditanam dengan jarak tanam 9 m x 9m. Jarak tanam yang digunakan pada tanah bergelombang adalah 8,7 m x 8,7 m. Lubang tanam diberi pupuk dasar berupa Rock Phosphate (RP) dengan dosis 500 g per lubang. Areal yang masih belum ditanami dan terbuka perlu ditanami tanaman penutup tanah (Legume Cover Crop). Contoh tanaman ini adalah Peuraria javanica, Calopogonium mucunoides dan Centrosema pubescens.
<br />
<br />
<b>Pemeliharaan Tanaman</b><br />
<br />
<b>Pemupukan</b><br />
Tujuan dari pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif. Sedangkan pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM) diarahkan untuk produksi buah. Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Pemupukan dilakukan dengan menyebarkan pupuk secara merata di dalam piringan. Jenis pupuk yang digunakan pada TBM berupa pupuk tunggal ataupun pupuk majemuk, seperti CF 12.12.5.12 ( 12 % N, 12 % P2O5, 5 % K2O, 12 % MgO), Urea (45 % N), RP (60 % P2O5), Murriate of Potash (60 % K2O), Kieserite ( 26 % MgO) dan Borate (46 % B2O5). Pemupukan pada TM berdasarkan hasil analisa daun yang dilakukan pada tahun sebelumnya.<br />
<br />
<b>Kastrasi</b><br />
Kastrasi adalah kegiatan pembuangan bunga dan buah pasir untuk merangsang pertumbuhan vegetatif serta untuk mencegah infeksihama dan penyakit. Kastrasi dilakukan ketika tanaman mulai berbunga untuk pertama kalinya sampai tanaman berumur 33 bulan (6 bulan sebelum panen). Kastrasi dilakukan dengan interval satu bulan sekali.<br />
<br />
<b>Penyerbukan Buatan</b><br />
Bunga jantan dan betina pada tanaman kelapa sawit letaknya terpisah dan masaknya tidak bersamaan sehingga penyerbukan alami kurang intensif. Faktor lain yang menyebabkan perlunya penyerbukan buatan adalah karena jumlah bunga jantan kurang, kelembaban yang tinggi atau musim hujan yang panjang. Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dilakukan penyerbukan buatan oleh manusia atau oleh serangga. Penyerbukan buatan dilakukan setelah kegiatan kastrasi dihentikan.<br />
a) Penyerbukan oleh Manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.<br />
Cara penyerbukan:<br />
1. Bak seludang bunga.<br />
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni (1:2). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium.<br />
3. Semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.<br />
b) Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit (SPKS).
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus yang tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas pada saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti meningkat sampai 30%. Kekurangan cara ini buah sulit rontok, tandan buah harus dibelah dua dalam pemrosesan.<br />
<br />
<b>Pengendalian Gulma </b><br />
Pengendalian gulma bertujuan menghindarkan tanaman kelapa sawit dari persaingan dengan gulma dalam hal pemanfaatan unsur hara, air dan cahaya. Kegiatan pengendalian gulma juga bertujuan untuk mempermudah kegiatan panen. Contoh gulma yang dominan di areal pertanaman kelapa sawit adalah Imperata cylindrica, Mikania micrantha, Cyperus rotundus, Otochloa nodosa, Melostoma malabatricum, Lantana camara, Gleichenia linearis dan sebagainya. Pengendalian gulma terdiri dari penyiangan di piringan (circle weeding), penyiangan gulma yang tumbuh diantara tanaman LCC, membabat atau membongkar gulma berkayu dan kegiatan buru lalang (wiping).<br />
<br />
<b>Penunasan atau Pemangkasan </b><br />
Daun
Penunasan merupakan kegiatan pemotongan pelepah daun tua atau tidak produktif. Penunasan bertujuan untuk mempermudah kegiatan panen, pengamatan buah matang, penyerbukan alami, pemasukan cahaya dan sirkulasi angin, mencegah brondolan buah tersangkut di pelepah, sanitasi dan menyalurkan zat hara ke bagian lain yang lebih produktif.
Terdapat tiga jenis pemangkasan daun, yaitu:<br />
a) Pemangkasan pasir
Membuat daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.<br />
b) Pemangkasan produksi
Memotong daun-daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) sebagai persiapan panen pada waktu tanaman berumur 20-28 bulan.
c) Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
Sistem yang umum digunakan adalah sistem songgo dua, dimana jumlah pelepah daun yang disisakan hanya dua pelepah dari tandan buah yang paling bawah. Rotasi penunasan pada TM adalah sembilan bulan sekali.Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-20858877060332712632011-11-14T21:44:00.000-08:002011-11-14T21:44:26.207-08:00Tips Memilih Benih Jagung Hibrida BerkualitasTanaman jagung bagi petani ataupun pengusaha dibidang pertanian sudah tidak asing lagi, karena sejak<br />
ditemukannya kepulauan nusantara ini oleh nenek moyang kita, jagung sudah mulai ditanam. Akan tetapi untuk bercocok tanam jagung yang dapat menghasilkan panenan yang memilii kualitas dan kuantitas yang optimal diperlukan pengetahuan dan teknologi yang memadai.Aspek pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk dapat memperoleh hasil panen yang optimal baik kualitas maupun kuantitasnya tersebut meliputi; pemilihan lahan, pengolahan tanah, penggunaan benih hibrida yang berkualitas dan bermutu tinggi, pemupukan yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pemeliharaan tanaman, pengairan dan penanganan pasca panen yang baik dan benar. Dari beberapa aspek tersebut di atas, satu dengan yang lainnya saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.Pengetahuan dan teknologi budidaya jagung dari hari ke hari terus berkembang begitu cepat seiring dengan berkembangnya arus informasi dari luar, terutama pengetahuan dan teknologi tentang benih jagung hibrida yang berkualitas dengan<br />
potensi produksi tinggi.Benih-benih jagung hibrida yang masuk ke Indonesia dan telah direalis oleh pemerintah sejak tahun 1984 jumlahnya sudah cukup banyak, tetapi yang berkembang dan digemari jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Demikian juga dengan prosentase penggunaan benih hibrida jumlahnya masih relatif<br />
rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Sebagai akibatnya adalah produksi rata-rata nasional baru<br />
mencapai 2,6 ton/ha (BPS.2000).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgewcuhqzW2yPJaq9siJTMMKpcy2-Tj8dPdLAVZncs2EzHLsLcmB8OZ8W5XUfAMNcBWg5GjY9MxLSCYxb0DAurdyMcprPocTholgbqUbM7AfcbOvMiJ-Z3cAzWKA3IIYOYo1BhU8V_LH5M5/s1600/DSCN6221.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgewcuhqzW2yPJaq9siJTMMKpcy2-Tj8dPdLAVZncs2EzHLsLcmB8OZ8W5XUfAMNcBWg5GjY9MxLSCYxb0DAurdyMcprPocTholgbqUbM7AfcbOvMiJ-Z3cAzWKA3IIYOYo1BhU8V_LH5M5/s400/DSCN6221.JPG" width="400" /></a></div><br />
<br />
Untuk memudahkan memilih benih jagung yang memiliki kualitas baik <span style="background-color: transparent;">dan berpotensi tinggi, berikut ini akan kami uraikan tata caranya:</span><br />
<br />
Cara memilih benih jagung hibrida yang berkualitas dan mempunyai potensi hasil yang tinggi :<br />
1. Asal-usul jelas :<br />
● Perusahaan atau badan yang memproduksi benih jelas tertera pada kemasan dan sudah teruji.<br />
● Asal-usul genetik jelas.<br />
● Telah direalis oleh pemerintah dan memiliki nomor surat keputusan.<br />
● Penjual resmi yaitu badan usaha/Agen/distributor/Toko/Kios pertanian yang terdaftar.<br />
2. Wadah dan kemasan :<br />
● Benih dikemas dalam wadah plastik yang kedap air, udara dan cahaya.<br />
● Berat perwadah yaitu : 1 Kg, 4 Kg atau 5 Kg.<br />
● Pada kemasan tertera Nama Varietas, Berat bersih, Merek dagang, Nama dan alamat produsen atau distributor yang jelas.<br />
● Kemasan dicetak dengan tinta yang berkualitas dan tidak mudah terkelupas.<br />
3. Label<br />
● Setiap satu kemasan terdapat satu label.<br />
● Pada label tertulis keterangan mengenai Nomor lot, Nama produsen, Nama varietas tanggal pengujian, Habis masa berlakunya label, Kemurnian benih, stempel produsen (bagi produsen yang telah memiliki akreditasi dari pemerintah) dll.<br />
● Label berwarna biru dengan tulisan berwarna hitam.<br />
4. Lain-lain<br />
● Benih yang berkualitas telah<br />
diberi perlakuan (Seed treatment) dengan pestisida.<br />
● Setiap berat 20 Kg dikemas lagi menggunakan kertas karton tebal untuk menjaga agar tidak rusak<br />
pada waktu pengangkutan dan penyimpanan.<br />
● Sebelum menentukan pilihan ketahui dulu deskripsi varietasnya baik melalui brosur atau lembaran surat keputusan yang dikeluarkan oleh departemen pertanian yang dapat diperoleh lewat penyuluh pertanian.<br />
5. Anjuran<br />
Untuk daerah yang merupakan endemik penyakit bulai (Peronosclerospora maydis) sangat dianjurkan<br />
untuk diberi perlakuan tambahan pada benih (Seed treatment) menggunakan fungisida Saromyul 35 SD<br />
.<br />
Caranya setiap Saromyl 35SDsebanyak 2,5—5 gram dilarutkan dengan 8 cc air untuk 1kg benih jagung. Setelah benih dicampur dengan larutan fungisida Saromyl 35 SD kemudian dikering anginkan selanjutnya benih siap untuk ditanam. ***Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-5276691591155212162011-11-05T03:00:00.000-07:002011-11-14T21:11:36.860-08:00Cara Budidaya Tabulampot Sawo<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sawo (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Achras zapota</em>) merupakan tanaman buah berupa pohon yang dapat tumbuh besar dan berbuah lebat. Daunnya yang rimbun mampu menjadi penaung dari sengatan matahari. Tanaman yang sebelumnya berada di daerah tropis Guatemala (Amerika Tengah), Mexico, dan Hindia Barat ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan urutan klasifikasi di kalangan ilmiah, sawo yang disebut <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">neesbery </em>atau sapodilla tergolong ke dalam famili Sapotaceae.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOSzljSEhQ5BHlgG27rr2ak1du_BuUnT4C65_UMb8OTzMcUUslAERQg0YtFxnneyHa8mGK7jog98c-qJTbEkRHdZIoF9nX6VgyPHY5Ac30ekrZBjmN1jGkNwRjje_lCEi5d_OWq26cgBsC/s1600/sawo2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOSzljSEhQ5BHlgG27rr2ak1du_BuUnT4C65_UMb8OTzMcUUslAERQg0YtFxnneyHa8mGK7jog98c-qJTbEkRHdZIoF9nX6VgyPHY5Ac30ekrZBjmN1jGkNwRjje_lCEi5d_OWq26cgBsC/s1600/sawo2.jpg" /></a></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span id="more-431" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman sawo tak hanya dapat diambil buahnya tetapi juga getahnya yang terdapat pada kulit batang, daun, dan empulur pohon sawo. Di negara asalnya, tanaman sawo hanya diambil getahnya untuk bahan baku pembuatan permen karet, sedangkan di Indonesia sawo dibudidayakan untuk dinikmati buahnya. Manfaat lain dari tanaman sawo adalah kayunya yang bagu serta di setiap bagian tanamannya memiliki kandungan tertentu untuk pengobatan tradisional. Nama lokal untuk tanaman sawo, ialah : Sawo Manila (Melayu), Saus (Padang), Sawo Manila (Sunda), Sawo Manila (Jawa Tengah), Sabu manela (Madura), Sabo jawa (Bali). <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/" target="_blank">Cara budidaya</a> tanaman sawo ini tidak begitu sulit</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Syarat tumbuh</strong></li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Iklim</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah sampai kering dengan pembagian bulan basah dan bulan kering yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan basah dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering atau 7 bulan basah dengan 5 bulan kering dan atau 5 bulan basah dengan 7 bulan kering. Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32 ºC, dengan curah hujan 2.000 sampai 3.000 mm/tahun. Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar matahari namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Media Tanam</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah lempung berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang diginakan untuk pertanian cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis tanah andosol (daerah vulkan), aluvial loams (daerah aliran sungai), dan loamy soils (tanah berlempung). Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo adalah antara 6–7. Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo, yaitu antara 50 cm sampai 200 cm.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Ketinggian Tempat</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Daerah-daerah yang sesuai untuk tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi dengan baik, yaitu dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m dpl. Namun, sebenarnya tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">2. Menanam Tabulampot Sawo</strong></div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_433" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 235px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/menanam-tabulampot-sawo/pohon_sawo_manila/" rel="attachment wp-att-433" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-medium wp-image-433" height="300" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/06/Pohon_Sawo_Manila-225x300.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="Pohon Sawo Manila" width="225" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Sawo dalam pot (foto: http://tamankarnasia.blogspot.com)</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Menanam tanaman sawo dalam pot dapat menggunakan bibit asal biji, jika tujuannya untuk membentuk tajuk yang indah sebagai penghias pekarangan. Akan tetapi, bibit asal biji ini memiliki masa pertumbuhan yang sangat lambat, apalagi untuk mencapai masa berbuahnya. Oleh karena itu, dapat dipilih bibit cangkok sebagai alternatif, dengan syarat batang pokoknya harus lurus dan percabangannya menarik agar memudahkan dalam hal pemangkasan serta kelak tidak hanya mempesona disaat berbuah saja. Pilih bibit yang sehat dengan daun hijau segar dan mengembang sempurna serta bebas hama penyakit. Bibit cangkokan dipilih yang cabang atau rantingnya bagus dan sehat.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Menyiapkan pot</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilihan penggunaan pot untuk tanaman sawo dapat berupa pot dari semen, kayu atau drum bekas. Namun, yang paling praktis ialah pot dari drum bekas, karena selain tidak beresiko pecah ketika dipindahkan, pot dari drum bekas ini juga tahan lama. Ukuran pot minimal untuk tanaman sawo sebaiknya yang bediameter 30 cm atau disesuaikan dengan ukuran tanaman, dan yang terpenting dari apapun jenis dan bahan pot yang digunakan ialah adanya lubang untuk pembuangan air di bagian dasar pot yang cukup baik. Seperti misalnya pada drum bekas perlu dibuat lubang sebanyak 5 buah dengan diameter masing-masing 1 cm.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Menyiapkan media tanam</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penggunaan media tanam dalam pot harus benar-benar diperhatikan. Media tanam yang dapat digunakan ialah seperti campuran pupuk kandang/kompos yang telah matang dengan tanah (1:1). Kedua media tersebut dicampur merata sebelum dimasukkan ke dalam pot.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penanaman bibit dalam pot</strong></div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dasar pot dialasi ijuk atau pecahan genteng dengan ketebalan 5-10 cm, agar dapat menahan hilangnya tanah melalui lubang pot akibat penyiraman.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Di atas alas tersebut diberi campuran media tanam setebal 3-5 cm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bibit didekatkan pada pot. Pembungkus bibit dilepaskan dengan hati-hati.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukan bibit ke dalam pot, lalu urug dengan sisa media tanam hingga rata dengan bibir pot.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lakukan penyiraman hingga media turun sekitar 5 cm di bawah bibir pot.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Simpan tanaman dalam pot di tempat teduh untuk sementara, dan beri ganjalan di bawah pot dengan batu bata agar pot tidak bersinggungan langsung dengan tanah yang menyebabkan aliran air siraman terhambat keluar.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah tanaman sawo tampak segar dan muncul tunas, tanaman dapat dipindahkan ke tempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">3. Pemeliharaan</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penyiraman</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penyiraman pada tanaman dalam pot menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Jika tidak turun hujan perlu dilakukan penyiraman 1-2 hari sekali, yang terpenting, media tanam dalam pot dijaga agar tidak mengalami kekeringan ataupun kelebihan air. Cara penyiraman perlu diperhatikan. Penyiraman dengan cara menyiramkan air ke seluruh bagian tanaman dapat membuat tanaman terlihat bersih, akan tetapi jika tanaman sedang berbunga hal ini perlu dilakukan secara cermat agar siraman air tidak membuat bunga rontok. Oleh karena itu, ada baiknya penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor atau <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">nozzle</em>.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penyiangan</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah 1-2 bulan setelah tanam, perlu dilakukan penyiangan untuk membersihkan rumput dan gulma yang menggangu. Jika tanaman sudah tumbuh besar gangguan tersebut tidak berarti, tetapi jika tanaman masih kecil akan sangat berarti karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman sawo. Gangguan tumbuhan parasit seperti benalu juga harus diperhatikan. Jika kelihatan pada ranting pohon sawo terdapat benalu atau parasit agar segera dibersihkan dengan cara memotong ranting tempat benalu menempel. Pemotongan sebaiknya dilakukan sebelum benalu berbunga. Perlu pula dilakukan pemberantasan benalu pada pohon lain di dekat tanaman sawo untuk mencegah penularan pada tanaman sawo lainnya. Untuk tanaman sawo dalam pot, perawatan ini tidak begitu digunakan, akan tetapi jika ada tumbuhan pengganggu dalam pot segera dicabut saja lalu dibuang.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pembubunan/ pendangiran</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pada saat penyiangan, dapat juga dilakukan pembubunan tanah di sekitar tanaman. Pembubunan dilakukan untuk menggemburkan tanah di sekitar tanaman sawo dan untuk memperkokoh batang tumbuhnya. Pendangiran pada pot hanya dilakukan jika media dalam pot sudah tampak memadat.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pemupukan lanjutan</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sebagai pedoman pemupukan dapat diberikan 250-500 gr urea/pohon/tahun sebelum tanaman sawo berbuah. Pemupukan ini dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan batang dan daun, karena urea adalah sumber N yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan batang dan daun.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bila tanaman sudah waktunya berbuah, kurang lebih berumur 4 tahun, dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk majemuk NPK (10-20-15) yang kandungan fosfor (P) dan kaliumnya (K) tinggi sebanyak 500 gr/ pohon tiap tahun. Bila tidak ada NPK bisa diganti dengan pupuk urea, DS, dan KCl sebanyak 108 gr, 277 gr, dan 144 gr. Sedangkan tanaman sawo dalam pot hanya membutuhkan pupuk NPK tersebut sebanyak 50 gr/ tanaman setiap 2 bulan sekali, dan pupuk daun setiap 1-2 minggu sekali dengan dosis yang tertera pada tanaman. Unsur P bagi tanaman berfungsi untuk mempercepat pembungaan, sedangkan unsur K berfungsi untuk menjaga bunga dan buah supaya tidak mudah gugur.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jumlah pupuk tersebut secara bertahap ditingkatkan sampai 2 kg/pohon tiap tahun untuk tanaman sawo yang telah berumur 15 tahun. Selain urea dan NPK yang diberikan, perlu juga diberikan pupuk kandang sebanyak 10 kg/pohon untuk memperbaiki struktur tanah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemberian pupuk lanjutan tersebut dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Dosis yang diberikan setengah dari yang disebutkan di atas.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara pemberian pupuk dengan menaburkan pupuk ke dalam parit yang digali di bawah pohon mengelilingi lingkaran tajuk dengan lebar dan kedalaman ± 10 cm. Dapat juga ditanam pada empat lubang di bawah tajuk pohon dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm untuk tiap lubang. Sedangkan untuk pemupukan dalam pot caranya adalah dengan mengangkat tanah yang bersinggungan dengan pinggir pot sedalam 10 cm, kemudian ditimbun lagi setelah pupuk dimasukan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pemangkasan</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman sawo yang dibiarkan tumbuh alami dapat mencapai ketinggian 20 m. Agar tanaman sawo tidak terlalu tinggi, maka dilakukan pemangkasan. Pemangkasan juga bertujuan membentuk percabangan yang baik dan kuat. Bibit tanaman dalam pot yang berasal dari cangkokan hanya perlu dipangkas untuk memperbaiki bentuk, bukan untuk membentuk tajuk. Akan tetapi jika asal bibit berasal dari sambung pucuk, maka pembentukan tajuk perlu dilakukan sejak semula. Berikut adalah teknis pemangkasan :</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">a) Pemangkasan Bentuk</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemangkasan bentuk ditujukan untuk mengatur ketinggian dan bentuk tajuk, agar memudahkan dalam pemetikan buah serta pengontrolan hama dan penyakit.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pembentukan tajuk tanaman sawo dalam pot dapat dilakukan tidak hanya pada musim hujan. <strong style="font-weight: bold;">Pemangkasan pertama</strong> ketika tanaman telah tumbuh cukup kuat (2 bulan setelah tanam). Pemangkasan dilakukan dengan memotong ujung batang hingga tinggal 15-40 cm dari permukaan tanah dalam pot. Tempat pemangkasan harus sedikit di atas ruas batang. Luka bekas pangkasan ditutup dengan cat meni atau parafin untuk mencegah penyakit. Beberapa hari setelah pemangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru pada ketiak daun. Tiga dari tunas yang tumbuh sehat dan tidak saling berdekatan dipilih sebagai cabang primer dan dibiarkan tumbuh sedangkan tunas lainnya dibuang. <strong style="font-weight: bold;">Pemangkasan ke dua </strong>ketika cabang primer tumbuh sepanjang 20-25 cm ujungnya dipangkas lagi hingga panjangnya tinggal 15-20 cm. Pemangkasan ini dilakukan tepat di atas mata tunas. Akibat pemangkasan ini akan muncul tunas-tunas baru. Dua atau tiga tunas yang sehat dibiarkan tumbuh menjadi cabang sekunder dan tunas yang lain dipotong. Setelah terbentuk cabang sekunder, selanjutnya hanya dilakukan pemangkasn pemeliharaan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman sawo dalam pot dapat dibentuk tajuknya tidak hanya dengan pemangkasan, tetapi juga dengan menggugurkan buah-buah yang tumbuh pertama kali, karena biasanya jika buah pertama dibiarkan berkembang pertumbuhan tanaman selanjutnya akan menjadi jelek. Jika menginginkan bentuk tajuk yang sederhana, pemangkasan dapat diakhiri sampai tahap pemangkasan pertama saja, dan selanjutnya hanya untuk pemangkasan pemeliharaan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">b) Pemangkasan Pemeliharaan</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemangkasan pemeliharaan ditujukan untuk memotong ranting yang terlalu panjang atau rusak dan lemah, mencegah serangan penyakit, memotong cabang-cabang air, serta mengurangi kerimbunan sehingga sinar matahari dapat masuk. Pemangkasan pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap saat jika diperlukan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penggantian media tanam dan pot</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Seperti halnya tanaman yang tumbuh di lahan, tanaman dalam pot juga mengalami perkembangan yang suatu saat menginginkan tempat yang lebih luas. Tidak hanya batang dan tajuknya saja yang berkembang, tetapi perakaran di bawah tanah dalam pot juga berkembang, sehingga ruang dalam pot menjadi berkurang, daya tamping pot untuk menampung media tanam berkurang dan persediaan makan bagi tanaman pun menjadi terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan penggantian pot (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">repotting</em>) dengan cara :</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Siram media dalam pot dengan air hingga media menjadi lunak dan tanaman mudah dilepas dari pot.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Segera pindahkan tanaman yang sudah lepas ke dalam pot yang baru/ lebih besar.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Urug bagian pot yang kosong dengan media yang baru, lalu siram dengan air bersih.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Apabila tanaman tidak perlu diganti pot, maka yang diperlukan hanyalah memotong/mengikis sebagian tanah pada bagian sisi dan bawah dengan menggunakan pisau yang bersih dan tajam. Setelah itu, masukan kembali ke dalam pot, lalu timbun dengan campuran media tanam yang sama tapi baru, kemudian siram dengan air.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">4. Pengendalian hama dan penyakit</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Hama</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">a) <strong style="font-weight: bold;">Lalat buah (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dacus sp.</em>) Gejala:</strong> terdapat bintik-bintik kecil berwarna hitam atau cokelat pada permukaan kulit, tetapi daging buah sudah membusuk yangdiakibatkan oleh larva lalat yang memakan daging buah. <strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong><strong style="font-weight: bold;">:</strong> (1) membersihkan (sanitasi) sisa-sisa tanaman di sekitar tanaman dan kebun; (2) membungkus buah dengan kertas semen atau koran; (3) memasang perangkap lalat buah yang mengandung bahan metyl eugenol, misalnya M-Atraktan, dalam botol plastik bekas; (4) menyemprotkan perangkap lalat buah, seperti Promar yang dicampur dengan insektisida kontak atau sistemik; (5) menginfus akar tanaman dengan laruta insektisida sistemik, seperti Tamaron, dengan konsentrasi 3-5% pada fase sebelum berbunga; (6) menyemprot tanaman dengan insektisida kontak, seperti Agrothion 50 EC dengan dosis 3-4 cc/liter air.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">b) <strong style="font-weight: bold;">Kutu hijau (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lecanium viridis </em>atau <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Coccus viridis</em>) dan Kutu cokelat(<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Saissetia nigra</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Ranting-ranting muda dan daun-daun sawo mengkerut, layu, kering dan terhambat pertumbuhannya. Hal tersebut dilakukan dengan cara menghisap cairan yang terdapat di dalam ranting dan daun. Selain menghisap cairan, kutu-kutu ini juga menghasilkan embun madu yang dapat mengundang kehadiran cendawan jelaga.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong><strong style="font-weight: bold;">:</strong> dengan penyemprotan insektisida, seperti Diasinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/liter air atau Basudin 50 EC dengan dosis 2 cc/liter air yang disemprotkan langsung ke kutu-kutu tersebut.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Penyakit</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">a) <strong style="font-weight: bold;">Jamur upas (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Corticium salmonocolor)</em></strong><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></em></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: (1) <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stadium rumah laba-laba</em>, ditandai dengan munculnya meselium tipis berwarna mengkilat seperti sutera atau perak pada cabang atau ranting. Pada stadium ini jamur belum masuk ke dalam kulit tanaman sawo; (2) <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stadium</em> <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">bongkol, </em>jamur membentuk gumpalan-gumpalan hifa didepan lentisel sebelum memasuki kulit sawo; (3) <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stadium corticium, </em>jamur membentuk kerak berwarna merah muda yang berangsur-angsur berubah menjadi lebih muda lalu menjadi putih. Kulit tanaman sawo yang terdapat di bawah kerak tersebut akan membusuk; (4) <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stadium necator, </em>jamur membentuk banyak <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">piknidium </em>yang berwarna merah pada sisi cabang atau ranting yang lebih kering.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: (1) Pada stadium laba-laba, penyakit ini dapat diatasi dengan cara menggosok tempat yang terserang jamur sampai hilang. Bekas luka gosokan diolesi dengan cat meni, ter, atau carbolineum; (2) Penyemprotan dengan fungisida yang mengandung tembaga berkadar tinggi seperti Cupravit OB 21 dengan dosis 4 gram/liter air setiap tiga minggu sekali untuk menghindari munculnya serangan lagi; (3) Pemotongan pada bagian tanaman yang terserang apabila jamur sudah mencapai stadium bongkol, corticium, atau necator. Pemotongan dilakukan pada bagian yang sehat jauh dari batas bagian yang sakit. Bagian yang dipotong kemudian diolesi dengan fungisida serta potongan yang terserang penyakit segera dibakar untuk mencegah spora berterbangan. Pemotongan cabang atau ranting juga dilakukan untuk mengurangi kelembaban yang dapat mendorong pertumbuhan spora.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">b) <strong style="font-weight: bold;">Jamur jelaga (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Capnodium sp.</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: berupa warna hitam seperti beludru yang menutupi permukaan daun sawo. Jamur ini sebenarnya hanya memakan madu yang dikeluarkan oleh serangga (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Indicerus sp.</em>), akan tetapi jika dibiarkan lama kelamaan dapat menutupi seluruh daun dan ranting tanaman sawo, sehingga proses fotosintesa tanaman sawo akan terganggu dan pertumbuhan terhambat. Serangan yang terjadi pada saat tanaman berbunga dapat mengakibatkan buah yang terbentuk hanya sedikit. Jika yang terserang adalah buah, dapat menyebabkan kerontokan atau berkurangnya kualitas buah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian: </strong>(1) melenyapkan serangga yang menghasilkan embun madu terlebih dahulu dengan insektisida; (2) dilakukan penyemprotan dengan fungisida seperti Antracol 70 WP dengan dosis 2 gram/liter air atau Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8-2,4 gram/liter air.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">c) <strong style="font-weight: bold;">Busuk buah (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Phytopthora palmivora </em>Butl.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: mula-mula kulit buah berbercak-bercak kecil berwarna hitam atau cokelat, kemudian melebar dan menyatu secara tidak beraturan, daging buah membusuk dan berair, serta kadang-kadang buah berjatuhan (gugur).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: (1) dengan cara pemotongan buah yang sakit berat, pengumpulan dan pemusnahan buah yang terserang; (2) penyemprotan fungisida, seperti Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8 gr – 2,4 gram/liter air.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">d) <strong style="font-weight: bold;">Hawar benang putih</strong> <strong style="font-weight: bold;">(</strong><strong style="font-weight: bold;">jamur (cendawan) <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Marasmius scandens </em>Mass.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: daun-daun mengering dan berguguran. Pada ranting yang mengering terdapat benang-benang jamur berwarna putih.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: (1) dengan cara mengurangi kelembaban kebun, memotong bagian tanaman yang sakit berat; (2) mengoleskan atau menyemprotkan fungisida, seperti Benlate dengan dosis 2 gr/1 air.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">*dari berbagai sumber</em></div>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-61470598392143089982011-11-04T02:53:00.000-07:002011-11-14T21:12:10.832-08:00Cara Budidaya Tabulampot Jambu Biji<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Buah yang satu ini seolah naik tahta. Setelah dulu sempat dituding sebagai pemicu serangan usus buntu, kini jambu biji banyak diminati. Kandungan vitamin C-nya yang tinggi membuat buah yang satu ini banyak dikonsumsi hobiis dalam bentuk jus. Ragam jenisnya pun kian banyak, mulai dari jambu biji berdaging merah (misalnya sukun merah, getas merah) hingga jambu biji yang nyaris tanpa biji (misalnya jambu Kristal). Alasan lain buah ini diminati adalah karena mau berbuah sepanjang tahun dan <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/" target="_blank">cara budidaya</a>-nya yang relatif mudah.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwEhcKTwp4yk5PsdoDbk30YI_9fBIRtI7iFewe-mAxxLkNDzcVbXJEmNU3KA8Y8SIpPvAaNj-dEP4MH_-D3qVr9ZRLkWBKkOmbmaTplRrntBpEWyVGYVmY9AI5FH2qoBBdyHn-a2wlogA/s320/daun-jambu-biji.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwEhcKTwp4yk5PsdoDbk30YI_9fBIRtI7iFewe-mAxxLkNDzcVbXJEmNU3KA8Y8SIpPvAaNj-dEP4MH_-D3qVr9ZRLkWBKkOmbmaTplRrntBpEWyVGYVmY9AI5FH2qoBBdyHn-a2wlogA/s400/daun-jambu-biji.jpg" width="400" /></a></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Teknik mudah budi daya</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Agar produksinya optimal, jambu biji sebaiknya ditanam di tempat yang terbuka pada ketinggian 0-1.200 m dpl. Suhu optimal adalah 20º C pada malam hari dan 30º C pada siang hari. Intensitas curah hujan berkisar 1.000-2.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Kelembaban udara yang diinginkan cenderung rendah karena kebanyakan jambu biji tumbuh di dataran rendah dan sedang. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini akan lebih baik jika ditanam di tanah dengan pH antara 6-6,5.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">a) </strong><strong style="font-weight: bold;">Memilih bibit</strong></div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_277" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 160px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/tabulampot-jambu-biji-semarak-buah/sony-dsc-2/" rel="attachment wp-att-277" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-277" height="150" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/04/bibit-jambu-biji1-150x150.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="bibit jambu biji" width="150" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Bibit jambu biji. Pilih yang kondisinya prima</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bibit jambu biji yang baik berasal dari hasil okulasi (penempelan) yang telah berumur minimal 4 bulan. Sebiaknya, panjang satu cabang tunas telah mencapai 30 cm dan memiliki 6 pasang daun. Yang paling penting, bibit terbebas dari hama dan penyakit utama.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">b) </strong>Cara mudah menanam tabulampot<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Maraknya tabulampot membuat jambu biji juga kerap ditanam di pekarangan dalam wadah pot. Untuk menghasilkan tabulampot jambu biji sarat buah, tahap penanaman sebaiknya dilakukan dengan benar, sebagai berikut.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih pot yang berukuran besar (diameter sekitar 1 m) yang terbuat dari plastik, semen atau drum bekas karena tinggi maksimal tanaman jambu biji bisa mencapai 10 m.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukkan media tanam yang porous dan gembur ke dalam pot, bisa berupa campuran tanah merah dan pupuk kandang ayam (50%:50%).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pindahkan bibit dengan mencungkil atau membuka plastik yang melekat pada media penanaman secara hati-hati agar akar tidak rusak ke dalam pot yang sudah berisi media tanam. Agar akar tumbuh lebih banyak, potong akar tunggangnya sedikit. Untuk menjaga terjadinya penguapan yang berlebihan, potong lebar daun separuh.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Padatkan media tanam di sekitar bibit, lalu siram tanaman hingga air mulai merembes dari dasar pot.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">c) Pelihara agar sarat buah</div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_278" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 160px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/tabulampot-jambu-biji-semarak-buah/tabulampot-jambu-biji-2/" rel="attachment wp-att-278" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="dok: http://www.kaskus.us" class="size-thumbnail wp-image-278 " height="150" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/04/tabulampot-jambu-biji1-150x150.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="tabulampot jambu biji" width="150" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Tabulampot Jambu Biji, semarak buah (dok: http://www.kaskus.us)</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk mendapatkan tabulampot jambu biji sarat buah, tanaman perlu dipelihara dengan baik. Penyiraman perlu dilakukan secara rutin, terutama saat musim kemarau. Pemangkasan yang tepat juga akan memicu tanaman untuk rajin berbuah. Pemangkasan dilakukan pada cabang yang berada dekat dengan batang utama yang akan berbuah. Hal ini penting untuk mengoptimalkan pembuahan. Selain itu, kunci penting lain untuk memacu produksi buah kian banyak adalah dengan pemupukan. Cara pemupukan pada jambu biji sebagai berikut.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pada umur 0-1 tahun. Tanaman dipupuk dengan campuran 15 kg pupuk kandang per 6 bulan, 2 cc/Liter per bulan PPC, dan 100-150 g NPK per 4 bulan, dengan cara ditaburkan di sekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm dan lebar 40-50 cm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pada umur 1-2 tahun, setelah tanaman berbuah. Pemupukan dilakukan dengan 200-300 g NPK per 4 bulan dan 2 cc/liter PPC per 2 minggu dan 20 kg pupuk kandang per 6 bulan.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pada umur 2-5 tahun, tanaman jambu biji diberi 20 kg pupuk kandang per 6 bulan, 22 cc/liter per 2 minggu untuk PPC, serta NPK 350-500 g per 6 bulan.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pada umur > 5 tahun. Jika pertumbuhan kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tunas hasil pemangkasan ranting, tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 25 kg per 6 bulan per tanaman. Selain itu, tanaman juga perlu dipupuk dengan PPC sebanyak 2 cc/ Liter per 2 minggu dan NPK 500 g per 6 bulan.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kendalikan hama dan penyakit agar tanaman tetap produktif</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Berikut beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyambangi jambu biji.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Hama</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"></strong><strong style="font-weight: bold;">a. </strong><strong style="font-weight: bold;">Ulat daun (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">trabala pallida</em>) dan Ulat keket (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ploneta diducta</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan dengan menggunakan nogos. Buah baru boleh dipetik minimal 2 minggu setelah penyemprotan, untuk mengurangi efek samping insektisida tersebut.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">b. </strong><strong style="font-weight: bold;">Semut dan Kutu daun (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ceroputo</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Jika serangan kutu daun berlangsung lama akan menimbulkan jamu hitam diatas embun tersebut atau biasa disevut embun jelaga pada permukaan daun.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: dengan penyemprotan insektisida, seperti <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">sevin </em>dan <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">furadan.</em></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></em><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">c. </em></strong><strong style="font-weight: bold;">Kalong dan Bajing</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Yang termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: dengan menggunakan musuh secara alami.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">d. </strong><strong style="font-weight: bold;">Ulat putih</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: buah menjadi berwarna putih hitam,</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali seminggu. Penyemprotan dihentikan saat satu bulan sebelum panen.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">e. </strong><strong style="font-weight: bold;">Ulat penggerek batang (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Indrabela sp</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: membuat lobang pada batang kayu sepanjang 30 cm;</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali seminggu.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">f. </strong><strong style="font-weight: bold;">Ulat jengkal (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Berta chrysolineate</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong><strong style="font-weight: bold;">:</strong> pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali seminggu.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Penyakit</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"></strong><strong style="font-weight: bold;">a. </strong><strong style="font-weight: bold;">Penyakit karena ganggang (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cihephaleusos Vieccons</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan fungisida seperti <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dlsene </em>200 MX.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">b. </strong><strong style="font-weight: bold;">Jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ceroospora psidil </em>, Jamur karat <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">poccinia psidil</em>, Jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">allola psidil</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: bercak pada daun berwarna hitam.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan fungisida seperti <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dlsene </em>200 MX.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">c. </strong><strong style="font-weight: bold;">Penyakit karena cendawan (jamur) <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Rigidoporus Lignosus</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: rizom berwarna putih yang menempel pada akar, apabila akar yang terserang dikupas akan nampak warna kecoklatan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: penyemprotan fungisida seperti <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dlsene </em>200 MX.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">d. Penyakit karena lalat buah</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala :</strong> Daging buah busuk</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian </strong>:</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">- Menggunakan perangkap petrogenol</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">- Pembungkusan buah</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">e. Penyakit antraknosa</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala :</strong> Menyerang tunas muda, daun dan buah, buah menjadi keras dan bergabus. Tepi daun dan ujung daun hitam. Pada tingkat serangan berat dapat menyebabkan gugurnya daun. Pada umumnya menyerang buah yang mulai matang dengan gejala timbul bercak-berak.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian :</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">- Sanitasi lingkungan tempat tumbuh & sanitasi tanaman</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">- Mengurangi kelembaban dengan cara pemangkasan</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">- Penyemprotan fungisida</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">f. Penyakit kanker / kud</strong>is</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala :</strong> Bercak kecil, kemudian berkembang dan membesar berwarna cokelat tua dan tampak seperti kanker</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong> : Brongsong buah dan buang bagian tanaman yang sakit lalu bakar</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">g. Penyakit bercak da</strong>un</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Daun yang terserang tampak bercak-bercak bulat atau kurang teratur bentuknya, berwarna merah dan bagian tengah bercak terkadang putih.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian </strong>: memotong da memusnahkan bagian yang sakit, dapat disemprot dengan fungisida sesuai dosis anjuran.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">*dari berbagai sumber</div>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-67585864985133171972011-11-03T02:50:00.000-07:002012-11-23T08:32:26.987-08:00Cara Budidaya Tabulampot Jambu Air<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Jambu air merupakan salah satu jenis buah yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Buah musiman ini memiliki kandungan air yang tinggi dengan rasa yang manis. Tanaman buah ini mulai marak ditanam dalam pot karena bibit dari perbanyakan sambung, cangkok, dan okulasi mampu berbuah pada umur 2 tahun. Tinggi tanaman rata-rata mencapai 2—2,5 m.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhPWLfUHdlr0ZsCCCi9S8AJ6NhR7vTcwOB9_T-CtLhAZT9jwT-BkCOLIVvhADEqY1ApEASwNJYHC6TxO6-FiVoUFEl3FgqZvQqW-D0k-dQ6JLNAO18vHiYl0dBRgMoup9HIKfkaFXVGio/s1600/DSC01333.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhPWLfUHdlr0ZsCCCi9S8AJ6NhR7vTcwOB9_T-CtLhAZT9jwT-BkCOLIVvhADEqY1ApEASwNJYHC6TxO6-FiVoUFEl3FgqZvQqW-D0k-dQ6JLNAO18vHiYl0dBRgMoup9HIKfkaFXVGio/s640/DSC01333.JPG" width="640" /></a></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Mengenal lingkungan tumbuh</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Jambu air akan tumbuh optimal jika dipelihara di lingkungan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl. Tanaman ini menginginkan cahaya matahari penuh untuk pertumbuhan dan pembuahan yang optimal. Suhu yang diinginkan berkisar 18-28 ºC dengan curah hujan yang rendah/kering, sekitar 500-3.000 mm/tahun. Kelembapan udara yang berkisar 50-80% juga menjadi faktor pertumbuhan yang baik. Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40-80%, pada intensitas ini akan dihasilkan kualitas buah yang baik. Angin berperan dalam penyerbukan bunga. Angin yang terlalu besar akan menyebabkan bunga rontok.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Media tanam</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Media tanam yang cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH) media tanam jambu air berkisar antara 5,5–7,5.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Memilih bibit</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam memilih bibit, ada baiknya dipilih bibit yang telah disertifikasi. Bibit sebaiknya berasal dari hasil penempelan (okulasi) atau penyambungan yang telah berumur minimal 4 bulan. Panjang tunasnya minimal telah mencapai 30 cm dan memiliki 6 helai daun. Yang terpenting, bibit harus bebas dari hama dan penyakit.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;"></b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Penanaman di pot</b><br />
<br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Untuk <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/2011/11/budidaya-tabulampot-jambu-air.html" target="_blank">budidaya jambu air dalam pot</a> langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :</span><b style="font-weight: bold;"><span style="font-family: inherit;"> </span></b></div>
<ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Letakkan pot yang masih kosong di tempat yang diinginkan dan tidak ternaungi oleh atap atau tajuk tanaman lainnya. Beri ganjalan pot, kira-kira 10 cm dari tanah.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lubang pada dasar pot ditutupi dengan pecahan genteng, agar media tanam tidak mudah larut terbawa air siraman.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukan media tanam ke dalam pot hingga batas 5 cm dari bibir pot. Media tanam yang digunakan bisa berupa sekam, pupuk kandang, dan tanah (2:2:1). Padatkan media dengan cara menggoyang-goyang dinding pot, lalu siram hingga cukup basah. Biarkan 2-3 hari agar media tanam dapat mengendap dan stabil.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Buat lubang tanam pada media tepat di tengah-tengah pot dengan ukuran sebesar polibag bibit.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lepas bibit dengan cara menggunting polibag, lalu periksalah kondisi perakarannya. Jika sudah aman dan cukup rapi, masukkan bibit perlahan-lahan ke dalam lubang tanam, lalu urug dengan media hingga batas pangkal batang dan siram dengan air secukupnya. Waktu penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan dan sore hari.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Beri ajir bambu untuk menyangga tanaman sehingga tanaman tidak mudah goyah jika tertiup angin. Lakukan penyiraman secara teratur.</li>
</ol>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Agar sehat dan pertumbuhan optimal</b></div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_380" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 160px;">
<a href="http://www.agrikaindoraya.com/bertanam-jambu-air-dalam-pot/tabulampot-jambu-air/" rel="attachment wp-att-380" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-380" height="150" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/04/tabulampot-jambu-air-150x150.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="tabulampot jambu air" width="150" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">
Jambu air dalam pot semarak buah</div>
</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk mendapatkan tanaman tetap sehat dengan pertumbuhan optimal, tentunya tanaman harus dirawat. Memelihara tanaman jambu air dalam pot tidak terlampau sulit. Kunci penting dalam <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/" target="_blank">cara budidaya</a> tanaman ini adalah pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Pemupukan diberikan secara rutin agar tanaman tumbuh subur. Sebelum masuk masa berbunga dan berbuah (biasanya saat memasuki musim kemarau), lakukan pemupukan dengan nitrogen tinggi. Ganti nitrogen dengan pupuk berkadar P tinggi jika ingin merangsang bunga yang ditambahkan dengan penyemprotan hormon sitokinin.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyiraman mutlak dibutuhkan karena media tanam dalam pot relatif cepat mengering. Lakukan penyiraman setip pagi dan sore hari, terutama saat kondisi terik. Penyiraman bisa menggunakan selang atau gembor dengan menyemprotkannya pada media tanam dan daunnya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Pemangkasan terutama dilakukan untuk membentuk tajuk dan merangsang pembungaan. Pilih tiga atau empat batang utama sehingga tajuk tanaman menjadi rimbun. Pemangkasan dilakukan 1-2 cm dari batang utama sehingga luka bekas pangkasan tidak melukai batang utama.<b style="font-weight: bold;"></b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Mengendalikan hama dan penyakit</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Hama</span></b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;"></b><b style="font-weight: bold;">Ulat pagoda (<i style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pagodiella hekmeyeri</i>) dan Ulat kepala bagong (<i style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Carea angulata</i>)</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Gejala :</b> Ulat sangat rakus memakan daun, sehingga daun menjadi bopeng dan rusak.Tanaman tetap menghasilkan buah tetapi jumlahnya berkurang.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian</b>: dengan cara mengumpulkan telur, ulat, dan kepompong untuk</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
dimusnahkan. Atau menyemprotkan pestisida sistemik (Dimecron 50 SCW).</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Kutu perisai hijau</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Ciri</b>: Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga pada daun dan bagian-bagian tanaman yang hijau.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian</b>: cara alami dimakan oleh beberapa macam kepik dan ulat. Kutu ini di musim penghujan bisa musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Keluang dan codot</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Gejala : </b>Buah-buah menjadi rusak karena digerogoti.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian</b>: buah-buahan yang hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
bekas.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pasilan atau benalu</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Gejala : </b>Batang tanaman dijalari oleh benalu yang menempel dengan akarnya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian</b>: dibuang dan dibersihkan.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Penggerek batang</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Gejala : </b>Batang menjadi berlubang</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian</b>: dengan cara menyumbatkan kapas yang telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yang digerek.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyemprotan insektisida harus dihentikan apabila tanaman sedang berbuah, karena pestisida sistemik itu cara kerjanya meresap ke dalam tanaman yang akan dimakan oleh hama, sehingga di khawatirkan buah akan mengandung racun jika saat penyemprotan tanaman tesebut sedang berbuah. Penyemprotan obat penangkal hama dan penyakit sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dan di semprotkan ke seluruh bagian tanaman.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Penyakit</span></b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;"></b><b style="font-weight: bold;">Gangguan pada akar</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Pemupukan yang kurang hati-hati pada jambu air yang sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tidak mendapat suplai air dan zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yang berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yang menggenang membuat akar susah bernafas dan mengundang cendawan yang bisa membusukkan akar.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian : </b>Lakukan pemupukan dan penyiraman secara hati-hati.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Gangguan pada buah</b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyebab: ulat atau lalat buah <b style="font-weight: bold;">(<i style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">dacus pedestris</i>)</b> dan sejenis cendawan yang mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dengan ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="font-weight: bold;">Pengendalian</b>: (1) cara membungkus buah dengan kertas koran, kantong semen, atau plastik sewaktu masih dipohon (2) dengan penyemprotan insektisida <i style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">thioda </i>(2-3 cc/liter air) dan fungisida <i style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">dithane </i>(3 cc/liter air).</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
*dari berbagai sumber</div>
Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-23760315111757120262011-11-02T02:46:00.000-07:002011-11-14T21:15:16.754-08:00Cara Budidaya Tabulampot Rambutan<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman buah tropis asli Indonesia ini mulai marak ditanam di halaman rumah. Tidak saja di tanah, tetapi juga di pot plastik atau drum. Jika ditanam di lahan, tingginya bisa mencapai 6,5-7,5 m. Tetapi, jika ditanam dalam pot, tanaman bisa dikerdilkan hingga tingginya hanya mencapai 2-3 m. Banyak sekali varietas unggulan dari buah yang berambut ini. Sebut saja rapiah dan Binjai. Kedua jenis ini banyak dipilih karena rasanya manis dan <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">ngelotok.</em></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjATfK4dosju4OS6oyD2j8te6V_uGiyLYfsSnEfj4eY0i2KZf_shcNwcfiO7I3r7FJzvtpNvPZoa2gSI8MhHn9mdBi8PLa0ODHU66t70YH0pCi-3t3HBI869TtmFjJVy9KPAFrDaZKc_K4/s1600/rambutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjATfK4dosju4OS6oyD2j8te6V_uGiyLYfsSnEfj4eY0i2KZf_shcNwcfiO7I3r7FJzvtpNvPZoa2gSI8MhHn9mdBi8PLa0ODHU66t70YH0pCi-3t3HBI869TtmFjJVy9KPAFrDaZKc_K4/s1600/rambutan.jpg" /></a></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br />
</em></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Lingkungan tepat, performa prima</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lingkungan memang memegang peranan yang penting untuk menghasilkan performa rambutan prima. Sebaiknya, rambutan ditanam di daerah dengan ketinggian 30-500 m dpl. Pada ketinggian di bawah 30 m dpl, rambutan dapat tumbuh, tetapi tidak begitu baik hasilnya. Suhu lingkungan yang diinginkan 20-35ºC. Intensitas curah hujan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Kelembapan udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Kondisi udara dengan kelembapan yang rendah serta miskin uap air cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak terbit hingga terbenam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penanaman di pot</em></strong></div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_393" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 160px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/rambutan-pun-bisa-ditabulampotkan/bibit-rambutan/" rel="attachment wp-att-393" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-393" height="150" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/04/bibit-rambutan-150x150.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="bibit rambutan" width="150" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Untuk tabulampot, gunakan bibit rambutan sehat</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penanaman rambutan dalam pot seringkali mogok berbuah, bahkan tak berbuah sama sekali atau mati sebelum berbuah. Tanaman rambutan dalam pot sebetulnya bisa menghasilkan buah, asal kita tahu teknik <a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/" target="_blank">cara budidaya</a> yang tepat. Berikut adalah tahapan melakukan penanaman tanaman rambutan dalam pot.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Menyiapkan pot</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pot yang digunakan sebaiknya berupa drum berukuran agak besar, sebab ukuran bibitnya juga agak besar. Misalnya, bibit rambutan Binjai setinggi 60-75 cm, sebaiknya menggunakan drum dengan diameter sekitar 50-60 cm. Bagian dasar drum harus diberi lubang-lubang kecil, kemudian diberi ganjalan berupa batu bata atau batako sehingga pembuangan air penyiraman lancar. Urutan isi drum sebelum media tanam ialah:</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukkan pecahan batu bata ke dasar drum hingga mencapai seperempat bagian drum.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Di atas lapisan batu bata, isikan selapis ijuk atau humus atau daun-daun kering.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukkan pupuk kandang hingga mencapai 2 cm di bawah bibir drum. Siram hingga cukup basah.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Menyiapkan media tanam</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Media tanam untuk penanaman dalam pot memiliki banyak variasi. Misalnya campuran tanah gembur, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 5 : 1 : 2. Ada juga campuran pupuk kandang, pasir, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Campuran media tanam lainnya bisa berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2, atau campuran sekam dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Sebaiknya, media tanam ditambahkan dengan insektisida Furadan 3 G sebanyak 100 g/drum untuk mencegah serangan hama.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penanaman bibit dalam pot</strong></div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Siram media tanam dalam polibag, lalu sobek, dan keluarkan bibit bersama tanahnya.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pangkas akar, daun, dan cabang bila tampak panjang.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gali media dalam drum membentuk lubang yang sesuai ukuran perakaran bibit.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tambahkan pupuk NPK, dengan perbandingan 15 : 15 : 15, sebanyak 100 gram, lalu aduk-aduk hingga merata.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukkan bibit ke lubang dalam drum. Tekan tanah pelan-pelan pada bagian pangkal bibit.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Siram sampai cukup basah.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk sementara waktu, beri tutup kantung plastik transparan dan letakkan di tempat yang teduh. Jika sudah tumbuh tunas-tunas baru, singkirkan tutup</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Rawat agar berbuah</strong></div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_394" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 160px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/rambutan-pun-bisa-ditabulampotkan/rambutan-dalam-pot-2/" rel="attachment wp-att-394" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-394" height="150" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/04/rambutan-dalam-pot1-150x150.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="rambutan dalam pot" width="150" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Agar rajin berbuah, rambutan harus dipelihara</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Perawatan penting pada tabulampot rambutan adalah penyiraman, penggemburan, pemupukan, dan pemangkasan.<br />
Di musim kemarau, penyiraman sangat perlu. Jika memakai air PAM, yang biasanya mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu semalam, dan baru esoknya disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam. Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar. Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan dengan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai merusak akarnya.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih diperlukan. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Selain untuk membentuk tajuk tanaman, pemangkasan juga bertujuan agar tanaman tampak pendek serta cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan pertama kali dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar 75-100 cm dari permukaan drum. Cara pemangkasan, untuk pemangkasan pertama ialah :</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier,</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih hanya tiga cabang tersier. Ketiga cabang tersier ini akan mengalami pembungaan dan pembuahan.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemangkasan juga dilakukan sesudah pemanenan buah.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian hama dan penyakit</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Hama</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kutu putih </strong><strong style="font-weight: bold;">(<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cacao mealybug</em>)</strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Kerusakan secara langsung dengan menghisap cairan tanaman, dan pada tingkat kerusakan berat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman serta menimbulkan kerontokan buah muda. Secara tidak langsung, kutu menghasilkan embun madu sebagai tempat hidup cendawan jelaga.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Cara mekanis : Pemangkasan dan sanitasi kebun<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara biologi : Pemanfaatan musuh alami seperti semut hitam, dan cendawan parasit<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Empusa fresenii</em>, predator <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cryptolaemus. </em>Pemanfaatan musuh alami seperti semut hitam, dan cendawan parasit <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Empusa fresenii</em>, predator <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cryptolaemus montrouzieri</em>(Coccinellidae) dan <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Leptomastidae abnormis </em>(Encyrtidae).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Gunakan Insektisida Lebaycid 550 dengan kosentrasi 0.2 % (disesuaikan keadaan tajuk tanaman<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penggerek buah (</strong><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Acrocercops cramerella)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Larva menggerek dan membuat lubang di bawah kulit buah dan meninggalkan kotoran. Kadang-kadang larva masuk lebih dalam lagi ke dalam daging buah, bahkan sampai ke dalam biji. Serangan larva tidak tampak dari luar dan baru dapat diketahui setelah buah dikupas.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian </strong><br />
Teknis :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>tidak menanam rambutan berdekatan dengan tanaman kakao</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara mekanis :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Melakukan pemangkasan dengan tujuan memutus siklus hidup hama.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara biologi :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Pemanfaatan musuh alami sejenis tabuhan sebagai parasitoid pupa, dan laba-laba sebagai predator telur dan pupa. Pemanfaatan agens antagonis <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Beauveria bassiana</em>.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Hama Tirathaba (</strong><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tirathaba ruptilinea)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tirathaba ruptilinea </em>dikenal sebagai perusak pembungaan dan pembuahan. Rusaknya daunmuda dan pangkal bunga akibat digerek oleh Tirathaba</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Cara mekanis : Kumpulkan daun dan bunga yang terserang untuk dikumpukan dan dimusnahkan dengan cara dibakar.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara biologi : Pemanfaatan musuh alami antara lain lalat Tachinidae (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Argyroplax basifulva</em>), <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Venturia </em>sp. (Ichneumonidae), <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Apanteles tirathabae </em>(Braconidae) dan <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Telenomus tirathabae </em>(Scelionidae).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Semprot dengan Insektisida dengan Diazion 60 EC kosentrasi 0,5-0,2% /liter<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Ulat daun (</strong><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Hyperaeschrella insulicola)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Larva memakan daun rambutan hingga tanaman menjadi gundul dan meranggas, terutama pada larva instar 3 dan 4<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Teknis :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Sanitasi kebun. Pemupukan tanaman. Pemberian air pengairan (apabila memungkinkan)</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara biologi : Gunakan musuh alami semut merah</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara mekanis : Pengumpulan larva, pra-pupa dan pupa serta memusnahkannya (dikubur/dibakar). Pengasapan/pengoboran untuk mengusir ngengat yang hinggap di pohon dan membunuh larva.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Penggunaan insektisida racun kontak atau racun perut, dengan menggunakan alat aplikasi skid power srayer atau pengabut panas (fogger). Penyemprotan insektisida diusahakan pada larva instar 1-3<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Ulat daun (</strong><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tarsolepis sommeri)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala: </strong>defoliasi (daun gundul).<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Cara mekanis :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Pengasapan di bawah pohon untuk mengusir imago (serangga dewasa). Pembakaran sisa-sisa daun kering di sekitar pohon untuk membunuh pupa sebelum menjadi imago. Pemungutan secara langsung larva yang ada di daun kemudian dimusnahkan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia :<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Penyemprotan dengan insektisida efektif dan diizinkan Menteri Pertanian.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Penyakit</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Embun Tepung </strong><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">(Oidiumnephel ii)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Bagian daun terdapat tepung berwarna abu-abu</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Teknis : Menggunakan varietas yang tergolong tahan terhadap penyakit ini, yaitu Sibabat.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara mekanis : Pemangkasan dan sanitasi lalu dimusnahkan dengan cara dibakar.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Gunakan fungisida berbahan aktif benomil seperti Benlate<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Jamur Upas <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">(Upasia Salmonicolor)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Cabang/ranting banyak yang layu, timbul benang cendawan seperti sarang laba-laba</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Teknis : Pemangkasan dan sanitasi kebun.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara mekanis : Jika cendawan sudah mencapai stadium kortisium, sebaiknya cabang dipotong lebih kurang 30 cm di bawah bagian yang kulitnya sudah membusuk</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Gunakan Fungisida seperti bubur kalifornia.atau Bordox.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Benang putih (</strong><strong style="font-weight: bold;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Marasmius </em></strong><strong style="font-weight: bold;">sp.)</strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Cabang/ranting banyak terdapatbenang putih. Daun yang mati tidak langsung rontok melainkan tergantung denganbenang putih</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Teknis<strong style="font-weight: bold;"> </strong>: Pemangkasan dan sanitasi</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Gunakan Fungisida seperti benlate atau Cupravit sesui dosis yang dianjurkan<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Busuk Buah <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">(Glicophalotric humbulbilium)</em></strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Buah yang masih kecil menjadi hitam dan rontok<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Teknis : Pemangkasan dan sanitasi kebun.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Gunakan fungisida berbahan aktif karbendazin dengan kosentrasi 4 cc/liter air.<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Perlakuan pascapanen : Mencegah adanya pelukaan pada waktu panen dan pengangkutan<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kanker batang <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">(Dolabranepheliae </em>Boot</strong><strong style="font-weight: bold;"> </strong><strong style="font-weight: bold;">& Ting)</strong><strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala : </strong>Batang utama kulit pohon banyak terdapat kudis<strong style="font-weight: bold;"></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian : </strong>Teknis : Mengerok batang yang terserang kudis</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara kimia : Gunakan karbol atau deterjen secukupnya</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">*dari berbagai sumber</div>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-42090067698185161252011-11-01T03:07:00.000-07:002011-11-14T21:18:00.908-08:00Cara Budidaya Tabulampot Belimbing<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Belimbing ini mudah di tanam, lebih cepat berbuah, kurang dari 5 bulan saja sudah bisa dipanen (beli bibit belimbing yang sudah 1 thn).</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><a href="http://teknikcarabudidaya.blogspot.com/" target="_blank">Cara budidaya</a> </span><span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-decoration: none;">tabulampot belimbing</span><span style="background-color: white; color: #2288bb; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-decoration: none;"> </span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">manis ternyata tidak sulit. Tabulampot belimbing manis bahkan mampu berbuah lebat terus-menerus sepanjang tahun. Selain itu, profil tanaman belimbing yang dekoratif dengan buahnya yang bergelantungan akan mempesona setiap mata yang memandang.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://tamanpratama.files.wordpress.com/2011/06/2011-05-18-09-55-16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://tamanpratama.files.wordpress.com/2011/06/2011-05-18-09-55-16.jpg" /></a></div><br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px;">Persiapan dan Penanaman Belimbing</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> :</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">a. Pot</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pot untuk </span><span style="font-weight: bold;">belimbing</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> manis bisa berupa drum bekas yang diameter nya 30-60 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Tambahkan penyangga agar pot tidak langsung menempel di tanah. Dengan demikian, kelebihan air dalam media tanam dapat mengalir lebih lancar.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">b. Media Tanam</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Media tanam untuk tabulampot belimbing sebaiknya ringan, dapat menyimpan air, porous, gembur, dan bebas dari bibit hama penyakit. Media tanam yang lazim digunakan dalah campuran tanah subur, pupuk kandang, dan pasir (1:1:1) atau campuran tanah subur, sekam, dan humus bambu (1:1:1). Ada juga yang menggunakan campuran tanah subur dan pupuk organik Super TW plus (6:1).</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">c. Cara Bertanam</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Prinsip penanaman belimbing dalam pot tidak jauh beda dengan tabulampot lainnya. Berikut Tahapan nya.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">1. Masukkan selapis pecahan bata merah atau genting di bagian dasar pot.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">2. Masukkan media tanam hingga setengah pot.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">3. Keluarkan bibit dari polibag secara hati-hati. Potong Sebagian akar-akar yang berlebihan, lalu tanamkan bibit tersebut tepat di tengah-tengah pot dengan posisi tegak.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">4. Tambahkan media tanam hingga hampir penuh, lalu padatkan bagian pangkal batang. Jangan lupa, sesegera mungkin siram sampai lembab.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">5. Letakkan tabulampot di tempat teduh dan aman selama 4-6 minggu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">6. Setelah beradaptasi, tabulampot dapat dipindahkan ke tempat yang terbuka dan mendapat sinar matahari, terutama pada pagi hari.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">C. Perawatan</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">a. Penyiraman</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kunci kesuksesan membuahkan tabulampot terletak pada cara perawatannya. Jika tidak dirawat dengan benar, tabulampot akan merana dan kerdil. Penyiraman merupakan hal yang mutlak dilakukan. Penyiraman sebaiknya dilakukan secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca. Hati-hati jika menggunakan air ledeng yang kandungan kaporitnya tinggi (tampak putih), sebelum digunakan, air ledeng sebaiknya diendapkan selama semalam. Esok harinya air baru disiramkan ketanaman.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">b. Pemangkasan</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Seperti halnya tanaman buah lain, belimbing juga membutuhkan pemangkasan untuk membentuk percabangannya. Bentuk cabang yang ideal mengacu pada sistem 1-3-9. Artinya, yang dipelahara hanya 1 batang utama(75-100cm), 3 cabang primer(30-50cm), dan 9 cabang sekunder(30-50cm). Cabang lain yang tidak dikehendaki dipangkas. Dari cabang sekunder ini akan tumbuh cabang-cabang tersier.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">c. Pemupukan</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pemupukan juga penting dilakukan pada tanaman tabulampot belimbing. Pada umur sebulan, pupuk yang diberikan berupa campuran urea, TSP, dan KCI(2:1:1) dengan dosis 20 gram/pot. Caranya, benamkan pupuk dalam media tanam. Selanjutnya, setiap 2 bulan sekali siramkan larutan urea (10 gram per 10 liter air) sampai media tanam cukup basah, Lakukan pemupukan seperti ini hingga tanaman menjelang berbunga atau berumur 2 tahun. Menjelang masa pembungaan, berikan pupuk NPK dengan dosis 25 gram/pot.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Selanjutnya, pemupukan ulang bisa dilakukan pada saat tanaman sedang berbuah dan setelah panen. Pedomannya, tanaman dipupuk dengan NPK sekurang-kurangnya tiga kali dalam setahun.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">d. Repotting</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Lazimnya pergantian pot dan media tanam pada </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px;">tabulampot belimbing manis</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">dilakukan setiap 6-12 bulan sekali. Namun, ukuran waktu tersebut bukan harga mati, Repotting sangat tergantung pada kondisi tanaman. Berikut ini tanda-tanda tabulampot belimbing manis yang sudah waktu nya di repotting.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">1. Terdapat akar-akar yang menyembul di permukaan media tanam.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">2. Pertumbuhan tanaman kerdil.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">3. Tanaman tidak mau berbunga dan berbuah.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Tata cara repotting pada "tabulampot belimbing manis" tidak jauh beda dengan tabulampot lainnya.</span>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-33813775460145071902011-11-01T02:45:00.000-07:002011-11-14T21:24:58.896-08:00Cara Budidaya Tabulampot Jeruk Sunkist<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Salah satu jenis jeruk yang sedang populer saat ini adalah jeruk sunkist. Mulai dari gerai buah di supermarket hingga pasar tradisional dan pinggir jalan, jeruk ini selalu mendominasi karena memang tersedia sepanjang tahun. Penggila jeruk ini biasanya mengonsumsi sunkist dengan cara dimakan langsung atau dibuat menjadi jus.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://images.nonageulis.multiply.com/image/2/photos/21/600x600/8/JERUK.JPG?et=SK8nsCo8oMDop7uTiubfXw&nmid=114335669" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.nonageulis.multiply.com/image/2/photos/21/600x600/8/JERUK.JPG?et=SK8nsCo8oMDop7uTiubfXw&nmid=114335669" /></a></div><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanaman buah asal California, Arizona ini tidak terlalu menuntut banyak hal untuk rajin berbuah dan <a href="http://images.nonageulis.multiply.com/image/2/photos/21/600x600/8/JERUK.JPG?et=SK8nsCo8oMDop7uTiubfXw&nmid=114335669" target="_blank">cara budidaya</a>-nya juga cukup mudah. Temperatur optimal untuk pertumbuhan berkisar 25-30 ºC. Sementara kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.<strong style="font-weight: bold;"> </strong>Jenis tanah yang disukai adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27%, debu 25-50%, dan pasir < 50%; cukup humus; serta memiliki tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk bertanam jeruk. pH yang diinginkan adalah 5,5-6,5.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dengan semakin menyempitnya halaman rumah, beberapa ibu rumah tangga menanam jeruk Sunkist di dalam pot (tabulampot). Untuk keperluan tabulampot, bibit yang dipilih dipastikan yang bagus, dengan ciri-ciri sebagai berikut.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih bibit asal okulasi dengan 1 cabang dari mata tunas tempel.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tinggi bibit berkisar 40-60 cm dengan umur sekitar 3-6 bulan.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bibit yang telah berbuah akan lebih bagus, tetapi umumnya lebih mahal dibandingkan bibit yang belum berbuah.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bibit terbebas dari vektor dan penyakit utama.</li>
</ol><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_235" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 235px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/agar-tabulampot-jeruk-sunkist-rajin-berbuah/bibit-sunkist-2/" rel="attachment wp-att-235" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-medium wp-image-235 " height="300" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/03/bibit-sunkist1-225x300.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="bibit sunkist" width="225" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Pilih bibit yang sehat dan sudah berbuah</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">b) Tahap menanam tabulampot</strong></div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih pot ukuran yang tepat dengan lubang drainase yang memadai, misalnya pot plastic diameter 35 cm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gunakan campuran tanah yang ringan sehingga air dapat mengalir dengan baik, misalnya berupa campuran tanah merah dengan pupuk kandang (50%:50%).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tanam pohon sehingga leher akar berada di atas garis tanah. Jangan menutupi batang dengan tanah.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tekan tanah di sekitar bola akar untuk memberikan stabilitas air.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ikat tanaman pada kayu pancang dengan ikatan longgar jika diperlukan untuk menegakan tanaman dan mencegah tanaman roboh.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tempatkan pot di area yang bisa terkena sinar matahari langsung, minimal penerimaan cahaya matahari 8 jam per hari.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Mengingat media tanam dalam pot mudah sekali kering karena penguapan, sebaiknya penyiraman dilakukan secara rutin, sehari dua kali. Namun, jika media tanam masih terlihat basah, tidak perlu dilakukan penyiraman.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penggantian media tanam dengan media pot campuran tanah segar dilakukan setiap tahun atau dua tahun sekali agar nutrisi untuk tanah tetap tersedia.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">c) Agar rajin berbuah</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Agar rajin berbuah, tanaman Sunkist perlu dipelihara dengan baik, terutama penyiraman, penggemburan, pemupukan, dan pemangkasan. Sebaiknya penyiraman dilakukan secara rutin, tetapi jangan sampai menggenangi batang akar. Cara lain untuk memicu pembentukan buah adalah dengan pemangkasan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh, biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Tunas lainnya sebaiknya dipangkas. Demikian juga pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam klorox/alcohol untuk menghindari inveksi pada luka batang bekas pangkasan.</div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_229" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; font-weight: bold; height: auto; line-height: 22px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 620px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 310px;"><a href="http://www.agrikaindoraya.com/agar-tabulampot-jeruk-sunkist-rajin-berbuah/tabulampot/" rel="attachment wp-att-229" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #519f22; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-full wp-image-229 " height="400" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/03/tabulampot.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: auto; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 610px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="tabulampot" width="300" /></a><br />
<div class="wp-caption-text" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;">Agar tabulampot rajin berbuah. Perlu perawatan yang intensif</div></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya. Pada saat pemupukan, juga dilakukan penyiangan. Pemupukan secara berkala juga sangat penting untuk memicu pembentukan bunga dan buah. Waktu pemupukan sebagai berikut.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">> 8 bulan: Urea ?1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">d) Pengendalian hama dan penyakit</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Hama</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kutu loncat (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Diaphorina citri</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: tunas keriting, tanaman mati.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yang terserang.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kutu daun (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: menggunakan insektisida dengan bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Ulat peliang daun (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Phyllocnistis citrella</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: semprotkan insektisida dengan bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Tungau (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tenuipalsus sp. </em>, <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Eriophyes sheldoni Tetranychus sp</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: bercak keperakperakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: semprotkan insektisida Propargite (Omite), Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox (Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Penggerek buah (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Citripestis sagittiferella</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: lubang yang mengeluarkan getah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: memetik buah yang terinfeksi kemudian menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yang disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kutu penghisap daun (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Helopeltis antonii</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: semprotkan insektisida Fenitrotionmothion (Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos (Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Ulat penggerek bunga dan puru buah (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Prays sp</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunakan insektisida dengan bahan aktif Methomyl (Lannate 25 WP) dan Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian buang bagian yang diserang.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Thrips (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Scirtotfrips citri</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif Difocol (Kelthane) atau Z-Propargite (Omite) pada masa bertunas.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kutu dompolon (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Planococcus citri</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP), Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S), Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya semut yang dapat memindahkan kutu.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Lalat buah (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dacus sp</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550 EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dengan Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kutu sisik (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lepidosaphes beckii Unaspis citri</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering dan kulit retak buah gugur.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kumbang belalai (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Maeuterpes dentipes</em>.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"><span style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">Penyakit</span></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;"></strong><strong style="font-weight: bold;">CVPD (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bacterium like </em><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">organism</em>) dengan vektor kutu loncat <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Diaphorina citri</em>.</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yang baik.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Tristeza (virus <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Citrus tristeza </em>dengan vektor Toxoptera)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yang terserang, kemudian kendalikan vektor dengan insektisida Supracide atau Cascade.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Woody gall (Vein Enation) (virus <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Citrus Vein Enation </em>dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Blendok (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Diplodia natalensis)</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Embun tepung (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Odidium tingitanium</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan Bupirimate (Nimrot 25 EC).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Kudis (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sphaceloma fawcetti</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Busuk buah (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Penicillium spp</em>. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Busuk akar dan pangkal batang (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Phyrophthoranicotianae</em>)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: tunas tidak segar, tanaman kering.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: pengolahan dan pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Buah gugur premature (jamur <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Fusarium </em>sp. <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Colletotrichum </em>sp. <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Alternaria </em>sp.)</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Jamur upas (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Upasia salmonicolor</em>)</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: kulit yang terinfeksi dikelupas dan disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yang terinfeksi.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kanker (bakteri <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Xanthomonas campestris Cv. Citri</em>.)</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Gejala</strong>: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dengan diameter 3-5 mm.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">Pengendalian</strong>: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu untuk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dengan mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">* dari berbagai sumber</div>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-45036900995068658362011-11-01T02:42:00.000-07:002011-11-01T02:42:03.995-07:00Kiat Memperbanyak Gaharu<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="font-weight: bold;">A. Persiapan bibit</strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pengembangan tanaman tergantung dari ketersediaan benih dan bibit yang berkualis sempurna dan dalam kuantitas yang cukup banyak. Sebagaimana umumnya tanaman jenis kehutanan/tanaman keras lainnya, pengadaan bibit gaharu bisa didapat melalui :</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft" height="480" src="http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/uploads/2011/02/bibit-gaharu-2-300x225.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; height: auto; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 20px; margin-top: 5px; max-width: 610px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; vertical-align: baseline;" title="bibit gaharu 2" width="640" /></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px; line-height: 22px;"><br />
</span></span><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">A1. Generatif :</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Perbanyakan dengan biji.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cabutan : Anakan ( umur 1-3 bulan), Sapihan ( umur 4- 12 bulan ), <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stump</em> (1-2 tahun).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Putaran Umur ( 3-5 tahun)</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">A.2.Vegetatif :</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stek Pucuk/Batang</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cangkok</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kultur Jaringan</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">A1.i Perbanyakan dengan biji</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Perbanyakan tanaman melalui biji diawali dengan pengumpulan biji untuk benih. Buah yang diambil untuk benih adalah buah yang cukup matang, ditandai dengan pecah sendiri di atas pohon. Biasanya, dalam satu buah gaharu terdapat 1-3 biji, umumnya 2 biji perbuah. Sebelum jatuh, biji mengelantung selama satu dua hari. Setelah itu, biji jatuh ke tanah dan mulai berkecambah bila kelembapan tanah memungkinkan. Untuk mendapatkan buah gaharu, bisa dengan memasang jaring di bawah pohon induk. Kumpulkan biji setiap hari, kemudian dikeringanginkan. Setelah pecah, semua biji bisa disemaikan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Biji sebaiknya didapat dari pohon induk alami (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">seed stand) </em>yang sehat dan subur dengan kriteria sebagai berikut ini.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">1) Berakar kuat, dibuktikan dengan pohon yang tumbuh subur dan sehat, batang lurus, tinggi minimal 4,9 meter, diameter di atas 11 cm, banyak cabangnya, rindang bagaikan payung, berbuah setiap saat musim dengan sempurna. Panen raya setiap 4 tahun sekali.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">2) Kualitas dan jumlah bijinya per pohonnya bagus dan daya tumbuh benih mencapai 80%.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">3) Bibit yang tumbuh di bawah pohon induk rata-rata mencapai minimal 500 batang tingkat semai (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">seedlking</em>), 200 batang sapihan (<em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">wielding</em>), dan tingkat pohon sebanyak 20 batang.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">4) Lokasi strategis, aman dari gangguan, dan mudah untuk dijangkau.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">5) Pohon induk tahan terhadap hama dan penyakit.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Adapun langkah penyemaian sebagai berikut.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bersihkan biji dari kotoran dan rendam dengan fungisida dan baterisida organik.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Semai biji pada bedengan persemaian atau boleh langsung ke polibag. Media tanam untuk semai bisa berupa campura kompos : tanah : pasir (1:1:1).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Taburkan biji secara merata dan tutup media semai setebal 1 cm. Lakukan penyiraman dengan sprayer setiap hari secara merata.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tutup bedengan dengan plastik transparan. Setelah berkecambah, buka plastik dan biarkan hingga tumbuh daun 3-4 helai.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pindahkan benih ke polibag setelah berdaun 3-4 helai dengan media tanam berupa campuran tanah : kompos (1 : 1).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Letakkan bibit dalam sungkup plastik dan tutup dengan paranet, atau di bawah naungan pohon. Cahaya yang dianjurkan cukup 60% saja. Pelihara bibit hingga tinggi 30 cm <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">up</em>.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">A1.ii. Cabutan</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bibit cabutan diperoleh dengan mencabut anakan gaharu di bawah pohon induknya.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Anakan (umur 1-3 bulan)</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sapihan (umur 4-12 bulan)</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Stump (1-2 tahun)</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Adapun cara mencabutnya sebagai berikut.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Basahi sekitar anakan dengan air, bila tidak hujan.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cabut perlahan ke atas, boleh dikorek dulu sekitar akar bila agak sulit.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kumpulkan sesuai tingginya, lalu bungkus dengan kulit pisang.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pemeliharan pada bedengan</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Siapkan polibag dengan media tanam berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk anakan dan sapihan, bisa langsung ditanam di polybag.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">stump</em>, potong akar tunggangnya dan sisakan sepanjang 5-10 cm</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pangkas pucuknya dan sisakan batangnya sepanjang 15-25 cm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah dipindahkan, siram bibit secara merata dan sungkup dengan plastik transparans rapat-rapat. Tutup pula dengan paranet atau daun, rumput, dan alang-alang.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah tumbuh trubus daunnya, buka sungkup.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">A1.iii Putaran Umur (3-5 tahun)</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cara memindahkan bibit yang usianya di atas 3 tahun, seperti mencangkok, tetapi yang dicangkok adalah bagian akarnya. Adapun tahapannya sebagai berikut.</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Potong pucuk setinggi 2,5 meter dan rantingnya, sisakan 3 ranting.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gali tanaman di sekitar batang hingga sedalam 1 meter.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Potong akar tunggangnya, sisakan setinggi 75 cm. Sisakan pula 2 akar yang ke samping.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Siapkan karung dan lingkarkan ke seluruh akar. Lalu, isi media kompos dan ikat karungnya di pangkal pohon.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Biarkan selam 3-4 bulan sampai tumbuh akar serabutnya.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah 3-4 bulan, potong 2 akar yang ke samping dan pohon putaran siap dipindahkan kelokasi yang diperuntukkan.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">A.2.Vegetatif :</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">i. Stek pucuk/batang</li>
</ol><ul style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style-image: url(http://www.agrikaindoraya.com/wp-content/themes/evolve/library/media/images/list-style.gif); list-style-type: none; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih bahan stek yang sehat, berdiameter 49-99 mm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Potong dengan pisau tajam yang steril dengan posisi miring sepanjang 9-16 cm dengan jumlah daun 4-6 helai.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Lakukan pemotangan pada pagi hari (pukul 06.00-09.00) atau sore hari (pukul 16.00- 18.00).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Celupkan pada cairan perangsang tumbuh akar atau bawang putih.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masukkan setek ke polybag yang telah diisi dengan media tanam berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah ditanam, siram merata bibit dan sungkup dengan plastik transparans rapat-rapat, tutup pula dengan paranet, daun, atau rumput alang-alang. Upayakan pencahayaan sekitar 49-62%, kelembapan sebaiknya di atas 80%.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah tumbuh trubus daunnya, buka sungkup plastinya secara bertahap.</li>
</ul><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">1. ii. Cangkok :</div><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pilih bahan dahan yang sehat berdiameter 10-30 cm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kerat dengan pisau tajam yang steril pada posisi keliling panjang 9 cm.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bersihkan dan kerat lapisan sekitar yang hendak dicangkok dan biarkan selama 48 jam.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Siapkan media cangkok berupa kompos, dan bungkusnya berupa plastik atau sabut kelapa.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tutup dengan media cangkok pada tempat yang telah disiapkan. Biarkan hingga tumbuh akarnya.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah 4-6 bulan (akar telah tumbuh banyak), potong dan bisa langsung ditanam.</li>
</ol><ol style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-left: 25px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">iii. Kultur Jaringan:</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Georgia, Palatino, 'Palatino Linotype', Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sekarang sudah banyak dikembangkan perbanyakan bibit gaharu melalui kultur jaringan. Umumnya, kualitas bibit dari kultur jaringan relatif bagus dan seragam. Sayangnya, harga bibit dari kultur jaringan masih mahal.</div>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-33161689951753609362011-11-01T02:39:00.000-07:002011-11-01T02:39:26.489-07:00Cara Membuat Gaharu BuatanBagi awam, kerap kali gaharu dikenal sebagai pohon berkayu wangi layaknya kayu cendana. Padahal, berbeda sama sekali. Gaharu pun sekarang bukan melulu berkah alam tanpa campur tangan manusia karena ditemukan metode produksi gaharu buatan yang tak kalah dengan yang alami.<br />
<br />
Di Bogor, Jawa Barat, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kehutanan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan mengembangkan rekayasa produksi gaharu buatan.<br />
<br />
Risetnya dimulai sejak tahun 2000. Riset itu menunjukkan keberhasilan dalam waktu satu sampai dua tahun terakhir ini.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallery-kapuashulu.org/wp-content/uploads/2011/02/Kayu-Gaharu-diproses.jpg"><img border="0" src="http://www.gallery-kapuashulu.org/wp-content/uploads/2011/02/Kayu-Gaharu-diproses.jpg" /></a></div><br />
Gaharu itu sendiri sebagai hasil persenyawaan enzim jamur tertentu yang menginfeksi kayu jenis tertentu pula. Persenyawaan itu menghasilkan damar wangi yang kemudian dikenal sebagai gaharu.<br />
<br />
Kayu yang mengandung damar wangi atau gaharu kategori paling bagus atau kelas super mencapai harga Rp 50 juta per kilogram. Melalui metode penyulingan, gaharu umumnya dimanfaatkan sebagai pewangi.<br />
<br />
Kepala Bidang Puslitbang Hutan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Sulityo A Siran mengatakan, gaharu mulai diendus pula untuk obat herbal berbagai jenis penyakit berat, seperti tumor, kanker, lever, tuberkulosis, dan ginjal.<br />
<br />
Soal pepatah, ”Sudah gaharu, cendana pula!”, menurut Sulistyo, itu hanyalah pepatah untuk menguatkan suatu hal. Gaharu beraroma wangi. Tentu akan wangi berlipat-lipat jika gaharu terdapat di kayu cendana yang memang sudah wangi. ”Pada kenyataanya, gaharu tidak pernah berada di kayu cendana,” ujarnya.<br />
<br />
Teknik budidaya<br />
<br />
Beberapa jenis tumbuhan berpotensi untuk memproduksi gaharu sudah dieksplorasi. Jenis tumbuhan itu meliputi Aquilaria spp, Aetoxylon sympetallum, Gyrinops, dan Gonsystylus.<br />
<br />
Berbagai jenis tumbuhan itu tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Tetapi, keberadaannya sekarang mulai langka.<br />
<br />
Masyarakat juga sulit mengenali jenis tumbuhan tersebut. Salah satu jenis Aquilaria di Kalimantan dikenal dengan nama lokal karas. Keberadaannya mulai jarang dijumpai pula.<br />
<br />
Teknik budi daya gaharu dengan cara penginfeksian jamur pembentuk gaharu ke dalam batang pohon potensial. Isolat jamur penginfeksi atau pembentuk gaharu sudah dieksplorasi Balitbang Kehutanan dengan hasil diperoleh dari genus Fusarium dan Cylindrocarpon.<br />
<br />
Saat ini diperoleh dari genus Fusarium sebanyak 23 isolat jamur. Empat isolat jamur Fusarium paling cepat menginfeksi kayu berpotensi menjadi gaharu.<br />
<br />
”Dalam satu bulan kayu yang diinfeksi dengan keempat isolat jamur tersebut sudah mampu menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya,” kata Sulistyo.<br />
<br />
Kemudian gaharu buatan itu bisa dipetik pada usia satu hingga tiga tahun. Pohon potensial yang dipilih untuk membentuk gaharu, yang sudah berdiameter lebih dari 15 sentimeter dan usianya di atas 5-6 tahun.<br />
<br />
Untuk menyuntikkan isolat jamur penginfeksi, sebelumnya pohon potensial dilukai. Pada bagian pelukaan tersebut, isolat jamur disuntikkan. ”Dalam satu pohon disuntikkan isolat jamur pada 200 sampai 300 titik pelukaan batang,” kata Sulistyo. Dalam pelukaan kemudian terjadi infeksi jamur yang membentuk warna kehitam-hitaman.<br />
<br />
Selama tiga tahun, semburat warna kehitaman itu akan menyebar ke atas dalam jarak hanya 3-4 sentimeter saja. Semburat warna kehitam-hitaman pada serat kayu itulah yang disebut gaharu.<br />
<br />
Selama ini gaharu alam yang paling bagus disebut gaharu super yang berwarna hitam pekat, padat, keras, mengilap, dan beraroma kuat khas gaharu.<br />
<br />
Gaharu super tidak menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang di dalamnya tidak berlubang.<br />
<br />
”Klasifikasi mutu gaharu ditetapkan ada enam. Berturut-turut dari yang paling bagus, yaitu kelas super, tanggung, kacangan, teri, kemedangan, dan cincangan,” kata Sulistyo.<br />
<br />
Kelas cincangan merupakan potongan kecil-kecil dari kayu yang terinfeksi menjadi gaharu. Meskipun tidak berwarna kehitaman atau tidak mengandung getah gaharu, kelas cincangan masih menunjukkan aroma khasnya. Biasanya, gaharu ini digunakan untuk pembuatan dupa atau hio.<br />
<br />
Dalam proses produksi gaharu buatan, yang sangat penting dikuasai adalah proses pembenihan, persemaian, penanaman, dan pemeliharaan pohon-pohon berpotensi gaharu.<br />
<br />
Tidak kalah pentingnya, yaitu tahapan pembentukan isolat jamur yang akan diinfeksikan. Metodenya, meliputi isolasi jamur pembentuk yang diambil dari jenis pohon penghasil gaharu.<br />
<br />
Setelah jamur berhasil diidentifikasi kesesuaiannya, kemudian diperbanyak ke dalam media cair atau padat. Isolat jamur hasil perbanyakan pun siap disuntikkan ke pohon berpotensi gaharuAnggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-83076876484058360422011-10-18T21:44:00.000-07:002011-10-18T21:44:27.056-07:00BEBERAPA VARIETAS BENIH JAGUNG HIBRIDA PILIHAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq3yqfwsRAB3unhN5pilxxOWPuXsCs8V8elxhxuXFKoqZFZuDH4L58D7FaA4hEv0-eYbURhiiNgi6HW5DIGCGGyAx87r_T9qB8PdrmOrCPIWAnn3jyMZzVjxvPI5b31GJT0mnM8N_EkeQf/s400/bisi2.png" width="267" /></div><br />
<br />
<b>Jagung Hibrida BISI - 2<br />
SK Menteri No : 589/Kpts/TP.240/9/95.</b><br />
✈ Pertumbuhan tanaman tegak, seragam dan tahan roboh.<br />
✈ Tahan terhadap serangan penyakit bulai, karat daun dan bercak daun.<br />
✈ Dapat menghasilkan dua tongkol pertanaman yang sama besar.<br />
✈ Rendemen sangat tinggi yaitu 83%, karena memiliki ukuran janggel kecil, dengan tongkol besar dan silindris.<br />
✈ Tongkol tertutup rapat sehingga serangan busuk buah berkurang.<br />
✈ Populasi tanaman sekitar 62.000 per ha.<br />
✈ Kebutuhan benih sekitar 15 kg per ha.<br />
✈ Dapat dipanen umur 103 hari setelah tanam.<br />
✈ Potensi hasil 13 ton per ha pipil kering.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zstA3YmJHfrvHEyyxiiCM14o_kkeLK-iaIol8ferfPbg57WMRXKSeVZWT0RSus217-KYAY44LnJNkqo72OgYhJFfh3kaylKP-GOhJuZKxJtcub9n6q18MUr8661ggEh3UmomYh7IkTnw/s1600/bisi3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zstA3YmJHfrvHEyyxiiCM14o_kkeLK-iaIol8ferfPbg57WMRXKSeVZWT0RSus217-KYAY44LnJNkqo72OgYhJFfh3kaylKP-GOhJuZKxJtcub9n6q18MUr8661ggEh3UmomYh7IkTnw/s400/bisi3.png" width="306" /></a></div><br />
<b>Jagung Hibrida BISI - 3<br />
SK. Menteri No : 835/Kpts/TP.240/11/96.</b><br />
✈ Pertumbuhan tanaman kuat, kokoh dan tahan roboh dengan<br />
bentuk daun tegak.<br />
✈ Warna daun hijau gelap.<br />
✈ Tahan terhadap serangan penyakit bulai, karat daun dan busuk batang.<br />
✈ Rendemen cukup tinggi karena ukuran janggelnya kecil.<br />
✈ Tongkol tertutup dengan sempurna.<br />
✈ Panjang tongkol antara 22—25 cm.<br />
✈ Panen dapat dilakukan sekitar 95 hari setelah tanam.<br />
✈ Potensi hasil sekitar 9,7 ton pipil kering per ha.<br />
✈ Kebutuhan benih sekitar 20 kg per ha.<br />
<!--more--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcG9aBwoua66BgErfYZYRjy9oTiiHhiRhy3bufRWUMXmbO4WV9CjefBH4jvBTEqBbkkOrRiClZ5Pi0YUpt_YA3bVrIlRwRjTNlgpRYiyZnFRX9Ho7K53ZVK24mUIhN_tLixtobIDL-bcFM/s1600/bisi5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcG9aBwoua66BgErfYZYRjy9oTiiHhiRhy3bufRWUMXmbO4WV9CjefBH4jvBTEqBbkkOrRiClZ5Pi0YUpt_YA3bVrIlRwRjTNlgpRYiyZnFRX9Ho7K53ZVK24mUIhN_tLixtobIDL-bcFM/s400/bisi5.png" width="306" /></a></div><br />
<b>Jagung Hibrida BISI - 5<br />
SK. Menteri No : 711/Kpts/TP.240/8/98.</b><br />
✈ Pertumbuhan tanaman tegak, seragam dan tahan roboh.<br />
✈ Kemampuan beradaptasi cukup luas baik didataran rendah menengah maupun dataran tinggi.<br />
✈ Sangat tahan terhadap serangan penyakit bulai, karat daun dan bercak daun.<br />
✈ Rendemen sangat tinggi yaitu sekitar 83%, karena memiliki janggel kecil dan biji penuh.<br />
✈ Tongkol tertutup rapat dengan baik.<br />
✈ Sangat cocok dipanen muda untuk konsumsi jagung muda.<br />
✈ Siap dipanen pada umur sekitar 97 hari setelah tanam, dengan potensi hasil sekitar 11,7 ton pipil kering per ha.<br />
✈ Kebutuhan benih sekitar 20 kg perha.<br />
<!--more--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlKP0RIdD2_Qgg6aKp3fhemP9LWj9w59C0kvyRUPXaiB-81_DveS3kSU9u8WW6yRgfFMYDT0UXEA4qlmjtruHcLXuEMJfQhNCPFeWQN5o6miUj-TnjianktnIwAqXXM9bWEdyNe49PzT8X/s1600/bisi7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlKP0RIdD2_Qgg6aKp3fhemP9LWj9w59C0kvyRUPXaiB-81_DveS3kSU9u8WW6yRgfFMYDT0UXEA4qlmjtruHcLXuEMJfQhNCPFeWQN5o6miUj-TnjianktnIwAqXXM9bWEdyNe49PzT8X/s400/bisi7.png" width="312" /></a></div><br />
<b>Jagung Hibrida BISI - 7<br />
SK. Menteri No : 713/Kpts/TP.240/8/98.</b><br />
✈ Pertumbuhan tanaman tegap, seragam dan tahan roboh.<br />
✈ Tahan terhadap serangan penyakit bulai, karat daun dan<br />
bercak daun.<br />
✈ Warna daun hijau tua dengan posisi daun tegak.<br />
✈ Tongkol jagung tertutup dengan baik.<br />
✈ Kemampuan beradaptasi sangat luas baik pada dataran<br />
rendah, menengah maupun dataran tinggi.<br />
✈ Potensi hasil sekitar 10,4 ton pipil kering perha.<br />
✈ Panen dapat dilakukan pada umur 98 hari setelah tanam.Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-87629648232269712592011-10-18T21:19:00.000-07:002011-10-18T21:23:12.394-07:00Tips Memilih Benih Jagung Hibrida BerkualitasTanaman jagung bagi petani ataupun pengusaha dibidang pertanian sudah tidak asing lagi, karena sejak ditemukannya kepulauan nusantara ini oleh nenek moyang kita, jagung sudah mulai ditanam. Akan tetapi untuk bercocok tanam jagung yang dapat menghasilkan panenan yang memilii kualitas dan kuantitas yang optimal diperlukan pengetahuan dan teknologi yang memadai. Aspek pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk dapat memperoleh hasil panen yang optimal baik kualitas maupun kuantitasnya tersebut meliputi; emilihan lahan, pengolahan tanah, penggunaan benih hibrida yang berkualitas dan bermutu tinggi, pemupukan yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pemeliharaan tanaman, pengairan dan penanganan pasca panen yang baik dan benar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://beritadaerah.com/admin/images/data/47773/jemur%20jagung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="http://beritadaerah.com/admin/images/data/47773/jemur%20jagung.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
Dari beberapa aspek tersebut di atas, satu dengan yang lainnya saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pengetahuan dan teknologi budidaya jagung dari hari ke hari terus berkembang egitu cepat seiring dengan berkembangnya arus informasi dari luar, terutama pengetahuan dan teknologi tentang benih jagung hibrida yang berkualitas dengan potensi produksi tinggi. Benih-benih jagung hibrida yang<br />
masuk ke Indonesia dan telah direalis oleh pemerintah sejak tahun 1984 jumlahnya sudah cukup banyak, tetapi yang berkembang dan digemari jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Demikian juga dengan prosentase penggunaan benih hibrida jumlahnya masih relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Sebagai akibatnya adalah produksi rata-rata nasional baru mencapai 2,6 ton/ha (BPS.2000). Untuk memudahkan memilih benih jagung yang memiliki kualitas baik dan berpotensi tinggi, berikut ini akan kami uraikan tata caranya: <br />
<br />
Cara memilih benih jagung hibrida yang berkualitas dan mem-punyai potensi hasil yang tinggi :<br />
1. Asal-usul jelas :<br />
● Perusahaan atau badan yang memproduksi benih jelas tertera pada kemasan dan sudah teruji.<br />
● Asal-usul genetik jelas.<br />
● Telah direalis oleh pemerintah dan memiliki nomor surat keputusan.<br />
● Penjual resmi yaitu badan u s a h a / A g e n / d i s t r i b u t o r /<br />
Toko/Kios pertanian yang nterdaftar.<br />
2. Wadah dan kemasan :<br />
● Benih dikemas dalam wadah plastik yang kedap air, udara dan cahaya.<br />
● Berat perwadah yaitu : 1 Kg, 4 Kg atau 5 Kg.<br />
● Pada kemasan tertera Nama Varietas, Berat bersih, Merek dagang, Nama dan alamat produsen atau distributor yang jelas.<br />
● Kemasan dicetak dengan tinta yang berkualitas dan tidak mudah terkelupas.<br />
3. Label<br />
● Setiap satu kemasan terdapat satu label.<br />
● Pada label tertulis keterangan mengenai Nomor lot, Nama produsen, Nama varietas tanggal pengujian, habis masa berlakunya label, Kemurnian benih, stempel produsen (bagi produsen yang telah memiliki kreditasi dari pemerintah) dll.<br />
● Label berwarna biru dengan tulisan berwarna hitam.<br />
4. Lain-lain<br />
● Benih yang berkualitas telah diberi perlakuan (Seed treatment) dengan pestisida.<br />
● Setiap berat 20 Kg dikemas lagi menggunakan kertas karton tebal untuk menjaga agar tidak rusak pada waktu pengangkutan dan penyimpanan.<br />
● Sebelum menentukan pilihan ketahui dulu deskripsi varietasnya baik melalui brosur atau lembaran surat keputusan yang dikeluarkan oleh departemen pertanian yang dapat diperoleh lewat penyuluh pertanian.<br />
5. Anjuran<br />
Untuk daerah yang merupakan endemik penyakit bulai (Peronosclerospora maydis) sangat dianjurkan untuk diberi perlakuan tambahan pada benih (Seed treatment) menggunakan fungisida Saromyul 35SD. Caranya setiap Saromyl 35SD sebanyak 2,5—5 gram dilarutkan dengan 8 cc air untuk 1kg benih jagung. Setelah<br />
benih dicampur dengan larutan fungisida Saromyl 35SD kemudian di kering anginkan selanjutnya benih siap untuk ditanam. ***Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-1021507416992739832011-10-18T21:06:00.000-07:002011-10-18T21:06:41.225-07:00TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK “BOKHASI”Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik atau mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Misal Kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Kompos atau pupuk kandang sudah cukup lama dikenal dan dipergunakan, tetapi baru sebatas menggunakan apa adanya, belum sampai pada usaha untuk meningkatkan kualitas dari kompos dan pupuk kandang tersebut.Rakitan teknologi pembuatan pupuk alternatif mulai membudaya di masyarakat kita, yaitu upaya pembuatamn kompos dengan menggunakan bioaktifator yang memang sudah cukup banyak di pasaran, seperti EM-4, stardek/Starbio, CM dll. Hal ini dilakukan petani dengan pertimbangan antara lain :<br />
Untuk memperoleh pupuk kandang dalam jumlah besar yang sudah masak tidaklah mudah.<br />
Penanaman pupuk hijau tidak selalu berhasil, karena keberatan dari petani jika harus mengorbankan sebagian lahannya untuk tanaman pupuk hijau.<br />
Memberi nilai tambah bagi pupuk kandang sehingga menjadi kompos dengan kualitas lebih baik.<br />
Mengurangi ketergantungan pada pupuk buatan.<br />
Pembuatan Kompos dengan Bioaktifator CM<br />
CM (Crops Mikrobia) mengandung bakteri gram positif yang dapat hidup di permukaan akar yang mempunyai strain spesifik yang jelas dan terkendali. Bakteri itu yaitu :<br />
Bacillus chitinosporous, yang memproduksi metabolit enzim chitinase yang mampu menghancurkan, mengurai dan mencerna zat kitin yang terdapat pada sel telur nematoda, kulit serangga, larva dan pupa serangga.<br />
Bacillus subtilis dan Bacillus pumulus yang memproduksi metabolit yang menghambat fungi (cendawan)<br />
Bacillus lateroporous yang memproduksi metabolit spesifik (auksin dan gibrelin) yang mampu menstimulir benih, akar, batang, bunga dan buah.<br />
Oleh karenanya CM sendiri ada 3 jenis sesuai dengan kegunaannya yaitu :<br />
CM akar<br />
CM daun<br />
CM buah<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2s3M_g2NmKfgZx8u8-F1Zzxy0H8IHOjQqbIg3VNOAUmGfJ_J6zql70v7q__iTZBS7dABtUKkm5oKjByMBI6W-AXNEhgVQsOwAvmQzuCMj8c6epvT39N0uvQZsEce1le-vSsaW-9MHKPDB/s1600/Kompos-2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2s3M_g2NmKfgZx8u8-F1Zzxy0H8IHOjQqbIg3VNOAUmGfJ_J6zql70v7q__iTZBS7dABtUKkm5oKjByMBI6W-AXNEhgVQsOwAvmQzuCMj8c6epvT39N0uvQZsEce1le-vSsaW-9MHKPDB/s640/Kompos-2.JPG" width="640" /></a></div><br />
<span id="goog_1527568288"></span><span id="goog_1527568289"></span><b>Teknik pembuatan kompos :</b><br />
Untuk tiap kuintal bahan kompos dibutuhkan bahan sebagai berikut :<br />
1. kotoran hewan / jerami : 100 Kg<br />
2. serbuk gergaji : 20 Kg<br />
3. bekatul : 2 Kg<br />
4. CM : 50 cc<br />
5. tetes tebu/larutan gula : 100 cc<br />
6. air : 25 liter<br />
7. Nutrisi : secukupnya<br />
<br />
<br />
<b>Cara pembuatan :</b><br />
Bahan 1,2,3 dicampur hingga merata<br />
Bahan 4,5,6,dan 7 dilarutkan dalam air (bahan 6)<br />
Larutan pada point b disiramkan pada adonan (hasil campuran poin a) hingga homogen.<br />
Adonan dibuat gundukan.<br />
Adonan ditutup dengan plastik selama 4-5 hari, dan setiap harinya adonan diaduk dan dibalik dan ditutup kembali dengan plastik.<br />
Proses dekomposisi berlangsung ditandai dengan naiknya suhu.<br />
Hasil kompos dikatakan berhasil dengan tanda :<br />
dipegang tidak lengket<br />
tidak bau dan tidak panas<br />
warna lebih legam/mengkilap<br />
<br />
<b>Pembuatan Kocoran</b><br />
Selain dibuat kompos CM juga bisa dibuat kocoran untuk menyiram tanaman. Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut : (untuk pembuatan kocoran 10 liter) :<br />
Bahan :<br />
1. Pupuk kandang : 2 Kg<br />
2. Bekatul : 0,5 Kg<br />
3, Larutan gula : 0,5 liter<br />
4. CM : 100 cc<br />
5. air : 15 liter<br />
6. Nutrisi : secukupnya<br />
<br />
<br />
<b>Cara membuat kocoran adalah sebagai berikut :</b><br />
Pupuk kandang ditaruh dalam ember, dan dituangkan air mendidih 15 liter dan biarkan hingga dingin/agak hangat.<br />
Larutan tersebut disaring diambil cairannya, dan pisahkan dalam ember.<br />
Setelah dingin, masukan bekatul, larutan gula, CM dan nutrisi dan diaduk hingga homogen.<br />
Setelah itu masukan alat oksidasi (aerator aquarium) selama 4-5 hari, dan setelah itu dapat digunakan pada tanaman.<br />
Pada saat disiramkan kocoran terlebih dulu diencerkan 200 kali (1 liter kocoran dicampur denga air hingga mencapai 200 liter).<br />
<br />
Penggunaan kompos dan kocoran yang rutin pada tanaman menjadikan tanaman sehat dan produktif karena bakteri gram positif akan mampu berkompetesi dan mengalahkan bakteri patogen pada akar sehingga tanaman tetap tersuplai zat hara, karena bakteri gram positif mampu merombak unsur hara yang terikat kuat dalam partikel tanah menjadi unsur hara dalam gugus siap pakai dan hormon tumbuh yang dihasilkan melalui metabolit yang akan menstimulin pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.<br />
<a href="http://elviratigress.yolasite.com/"></a><br />
<b>Pembuatan Petisida Organik (EM-4)</b><br />
Bahan :<br />
1. Larutan gula : 100 ml<br />
2. EM – 4 : 100 ml<br />
3. asam cuka : 100 ml<br />
4. Alkohol 40% : 100 ml<br />
5. Air cucian beras yang pertama : 1 liter<br />
<br />
<br />
<b>Cara Membuat :</b><br />
Kelima bahan dicampur dan dimasukan dalam botol/jerigen yang tertutup.<br />
Dilakukan pengocokan botol tiap pagi dan sore.<br />
Pada setiap pengocokan kemudian tutup botol dibuka untuk membebaskan gas yang terbentuk selama fermentasi.<br />
Pengocokan dihentikan setelah tidak ada gas yang terbentuk (kurang lebih 15 hari)<br />
Biarkan selama 7 hari sebelum dipergunakan pada tanaman.<br />
Untuk penggunaan campurkan 5 – 10 ml untuk setiap 1 liter air.Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-56168098738253656562011-10-18T20:59:00.000-07:002011-10-18T20:59:54.129-07:00Pemberian Pupuk Kandang Dan Kapur Dalam Meningkatkan Produksi Benih Jagung Hibrida Di Lahan KeringDalam upaya memenuhi kebutuhan jagung secara berkesinambungan, diperlukan varietas yang mampu tumbuh optimal pada berbagai keadaan lahan, terutama lahan kering. Lahan kering yang ada umumnya didominasi oleh lahan marginal ( Podsolik) dan tidak menguntungkan bagi tanaman. Sifat dari lahan tersebut adalah mempunyai kemasaman tanah yang tinggi pH ( 3, 5-5, 5) , status hara rendah terutama N, P, K dan Ca serta kepasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah. Untuk mengatasi permasalahan tanah masam salah satunya adalah dengan pengapuran.<br />
Selain pengapuran, pemberian bahan organik juga merupakan salah satu cara mengatasi lahan masam, yang bertujuan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang baik serta memberikan hasil yang optimal, disamping itu juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Pemberian bahan organik pada tanah masam penting karena dapat menurunkan kalarutan Al dan Fe sehingga fiksasi fosfat oleh unsur tersebut dapat dikurangi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDUXtKhu8t9Id582FBRPWwBeErOCq4sT_o3fXhN60dhxnco7e5VILU9GzLxkaVmIl4t6GZYo-u8XJb4C0wt1XPTZNs9WavzURFDBMHJLBBimahsKYCwXR0ljptkAZCCpIH92Lnf0l_I2jY/s1600/611621_pupukmentah1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDUXtKhu8t9Id582FBRPWwBeErOCq4sT_o3fXhN60dhxnco7e5VILU9GzLxkaVmIl4t6GZYo-u8XJb4C0wt1XPTZNs9WavzURFDBMHJLBBimahsKYCwXR0ljptkAZCCpIH92Lnf0l_I2jY/s640/611621_pupukmentah1.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
Penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan BPTP Kalimantan Timur, mula bulan Juli sampai Desember 2003. Bahan yang digunakan adalah tetua jantan GM 15, betina ST 2630, kapur dolomit 2 t/ ha, pupuk kandang ayam 10 t/ ha, Urea 300 kg/ ha, SP-36 100 kg/ ha dan KCL 50 kg/ ha, Furadan, Marshal. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Perlakuannya adalah : ( 1) tanpa pupuk kandang dan kapur; ( 2) tanpa pupuk kadang diberi kapur; ( 3) diberi pupuk kandang tanpa kapur, dan ( 4) diberi pupuk kandang dan kapur.<br />
Lahan diolah secara minimum tillage, kemudian dilakukan pembuatan lubang tanam. Pupuk organik dan kapur diberikan satu minggu menjelang tanam, dengan cara dimasukkan kedalam lubang tanam, sedangkan pupuk an organik diberikan 1/ 3 bagian Urea serta SP-36 dan KCL seluruhnya saat tanam. Umur satu bulan dilakukan pemupukan susulan sekaligus dengan penyiangan dan pembumbunan. Lokasi penanamam terisolasi maksudnya pada saat berbunga tidak bersamaan dengan jagung varietas lain serta jarak dengan varietas lain paling kurang 200 meter dan tidak menggunakan lahan bekas pertanaman jagung. Penamanam dilakukan dengan cara tugal 2 biji/ lubang dengan jarak tanam 75x40 cm. Sebelum tanam benih dicampur dengan Marshal 5 g/ l kg benih. Penanaman tetua jantan dilakukan 5 hari lebih awal dari tetua betina. Perbandingan baris tanaman betina dan tanaman jantan adalah 4: 1.<br />
Penggunaan pupuk kandang dan kapur berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Pemberian pupuk kandang yang dikombinasikan dengan kapur menghasilkan tinggi tanaman paling tinggi pada GM 15 dan ST 2630, umur 15 dan 45 hari setelah tanam yaitu ( 66, 4 dan 233, 9 cm) dan ( 69, 7 dan 229, 2 cm) terendah terdapat pada kombinasi tanpa pupuk kandang dan kapur yaitu ( 46, 4 dan 215, 7 cm) pada GM 15 dan ( 47, 0 dan 212, 5 cm) pada ST 2630.<br />
Peningkatan pertumbuhan disebabkan adanya unsur hara makro dan mikro yang ada dalam tanah, dan diserap oleh tanaman akibat pemberian pupuk kandang dan kapur. Penambahan bahan organik kedalam tanah dapat meningkatkan serapan P tanaman melalui proses khelasi karena asam-asam organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik akan mengikat Fe dan Al yang mengikat P dalam tanah.<br />
Pengapuran pada tanah masam berpengaruh baik bagi perkembangan akar tanaman, karena dapat mengurangi stress tanaman terhadap keracunan Al dan dapat mensuplei unsur hara yang dibutukan tanaman sehingga menciptakan lingkungan yang baik bagi tanaman.<br />
Komponen hasil yang diamati meliputi; jumlah baris pertongkol, jumlah biji perbaris, dan bobot 100 biji. Kombinasi pupuk kandang dan kapur hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah biji perbaris pada tongkol, sedangkan terhadap jumlah baris pertongkol dan bobot 100 biji pengaruhnya tidak nyata. Namun dari rata-rata jumlah baris pertongkol paling tinggi terdapat pada kombinasi pemberian pupuk kandang dan kapur yaitu 29 buah pertongkol, dan terendah pada kombinasi tanpa pupuk kandang dan kapur yaitu 25, 6 buah pertongkol. Jumlah biji perbaris paling tinggi juga terdapat pada kombinasi pemberian pupuk kandang dan kapur yaitu 28.9 buah perbaris dan terendah pada kombinasi tanpa pupuk kandang dan kapur yaitu 25.6 buah perbaris.<br />
Komponen hasil dari persilangan GM 15 dengan ST 2630 pada perlakuan pemberian pupuk kandang dan pengapuran memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap hasil. Terlihat bahwa produksi semar 3 layak benih, tidak layak benih dan jumlah tongkol muda paling tinggi terdapat pada kombinasi pemberian pupuk kandang dengan kapur yaitu 1, 765 kg/ ha, 986, 6 kg/ ha dan 10.759 buah tongkol muda perhektar, sedangkan yang terendah terdapat pada kombinasi tanpa perlakuan pupuk kandang dengan kapur.Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-77478213178232629442011-10-18T20:55:00.000-07:002011-10-18T20:55:06.784-07:00JAGUNG MANIS<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Georgia,Utopia,'Palatino Linotype',Palatino,serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Jagung Manis adalah tanaman yang sangat gampang untuk di pelihara dan mempunyai prospek yang bagus saat di panen<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><img alt="jagung manis" border="0" class="alignright" src="http://img39.imageshack.us/img39/4701/jagungmanissweetcorn.jpg" style="background-color: white; cursor: pointer; float: right; margin: 0px 0px 2px 6px; max-width: 480px; padding: 0px;" /><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />MENANAM jagung manis relatif gampang. Setelah lahan dicangkul sampai halus, barulah ditajuk dengan kedalaman tiga sentimeter untuk menaruh bibit yang akan ditanam.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span id="more-369" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Kemudian, bibit ditimbun sekadarnya. Tekstur tanahnya harus gembur. Tidak boleh diinjak karena dapat menyebabkan tanah menjadi padat. Setiap lubang diisi sebutir benih dengan jarak 20–70 sentimeter.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Pada umur empat hari setelah bibit tumbuh, pupuklah dengan pupuk berimbang (Urea, TS, dan KCL).</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Kemudian, pada umur 35 hari pemupukan kedua dengan jenis pupuk sama. Usai pemupukan, jagung tidak dirawat lagi walaupun ditumbuhi rerumputan untuk menjaga agat tidak mengganggu proses perbungaan sampai siap dipanen.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Dalam satu batang, jagung manis memiliki satu–tiga tongkol, tapi untuk menjaga agar buah maksimal satu batang ditinggalkan satu tongkol. Sedangkan soleng (buah muda) bisa dipanen dan dijual untuk konsumsi sayur pada umur 50 hari. Dengan menjual soleng tersebut, biasanya mampu mengembalikan modal petani untuk pengadaan pupuk dan bibit, sehingga petani mendapatkan keuntungan utuh saat panen.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Selain soleng, daun jagung juga bisa dijual untuk pakan ternak.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Dalam satu hektare menghabiskan 200 kg Urea, 100 kg TS, dan 100 kg KCl, untuk dua kali pemupukan. Tetapi, lebih memuaskan dibantu dengan pupuk kandang untuk mengurangi pupuk kimia. Pada kondisi sekarang, jagung muda dapat dipanen pada umur 70 hari. Waktu panen singkat itu ditambah lagi dengan pengolahan yang tidak sulit.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Jika ada gejala serangan hama atau penyakit, segera konsultasikan dengan penyuluh pertanian yang ada atau semprotkan pestisida yang disarankan Dinas Pertanian. Penggunakan pestisida digunakan secara bijaksana. Artinya, jika serangan hama/penyakit di atas ambang batas serangan, baru disemprot.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik. Air diperlukan saat penanaman, pembungaan (45–55 hari) dan pengisian biji (60–80 hari). Perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Panen dan Pemasaran Hasil</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Tanaman jagung manis dapat dipanen jika berumur 70 hari.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Ciri jagung dapat dipanen: Kelobot (bungkus janggel jagung) berwarna cokelat muda dan kering serta bijinya mengilat.</div><div style="font-family: Verdana; font-size: 11px; line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">Setelah dipanen, jagung dipipil dan dikeringkan hingga kadar air 15%, sebaiknya dipanen saat jagung sudah benar-benar kering. Jagung pun siap dijual dengan hasil yang layak.</div></span></span>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-13816852891631217402011-10-18T20:41:00.000-07:002011-10-18T20:52:56.878-07:00MENYIAPKAN BENIH JAGUNG HIBRIDA YANG HARGA MURAH<b>PENDAHULUAN</b><br />
<br />
Jagung merupakan bahan makanan pokok ke II terpenting setelah padi. Jagung digunakan sebagai bahan makanan pokok oleh lebih dari 18 juta rakyat Indonesia, selain sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Produksi jagung di NTB baru mencapai rata-rata 19,80 per/ha dan jauh dibawah produktivitas hasil penelitian sebesar 40-50 kw/ha pipilan kering jagung bersari bebas serta 70 - 80 kw/ha pipilan kering jagung hibrida. Minat petani NTB untuk menanam jagung hibrida dari tahun ke tahun meningkat meski harga benih jagung hibrida sangat mahal antara Rp. 17.500 - Rp. 19500/kg sedangkan kebutuhan per hektar sebanyak 20 kg, berarti benih saja dibutuhkan dana antara Rp. 350.000 - Rp. 390.000/ha. Sementara benih jagung hibrida hasil persilangan ini (Semar3) dapat dijangkau dengan harga Rp. 6.000, /kg, sehingga untuk kebutuhan per hektar membutuhkan biaya sebesar Rp. 120.000,- Untuk mendukung dan membantu petani memperoleh benih jagung hibrida dengan harga relatif murah, Badan Litbang Pertanian sudah memiIiki teknologi membuat<br />
benih jagung hibrida.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoLqo1SZfsvmRGq4DP9wr64BSZWunD096fOf1rr5KnJ5hqNQ-Q6vi9GLUT5zp0s9sGLWjKHswrV-gaoRmuV9f1VADlUC_YvYS33S1n-bXXpY7opjQaUslG01IBTzXzVeOuiz6ouEiQ518s/s1600/foto0360.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoLqo1SZfsvmRGq4DP9wr64BSZWunD096fOf1rr5KnJ5hqNQ-Q6vi9GLUT5zp0s9sGLWjKHswrV-gaoRmuV9f1VADlUC_YvYS33S1n-bXXpY7opjQaUslG01IBTzXzVeOuiz6ouEiQ518s/s640/foto0360.jpg" width="640" /></a></div><br />
<br />
<b>BAHAN BENIH JAGUNG HIBRIDA</b><br />
<br />
Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia lain (BALITJAS) Maros Sulawesi Selatan telah berhasil menciptakan benih jagung hibrida yaitu SEMAR-1 hingga SEMAR-9 dengan menyiapkan benih materi induk (BMI) berupa bunga jantan dan bunga betina. IPPTP Mataram di Peninjauan Narmada telah mendatangkan benih materi induk (BMI) jagung hibrida SEMAR- 3 dari BALITJAS Maros untuk bahan membuat benih jagung hibrida SEMAR-3 dengan benih materi induk GM 15 sebagai materi induk bunga jantan dan benih materi induk ST.2630 sebagai materi induk bunga betina.<br />
<br />
<b>PROSEDUR/CARA MENYIAPKAN BENIH HIBRIDA "SEMAR - 3"</b><br />
<br />
1. Penanaman benih materi induk GM IS dan benih materi induk ST.2630 seperti menanam jagung pada umumnya dengan jarak tanam 80 x 40 cm, 2 biji/lubang, dan komposisi 1 baris GM 15 dari 4 baris ST.2630.<br />
2. Pemeliharaan awal tidak beda dengan petunjuk budidaya jagung hibrida umumnya, hanya setelah tumbuh (umur 10 - 15 hari) setelah tugal diseleksi setiap lubang hanya ditinggalkan 1 tanaman.<br />
3. Tanaman harus dipupuk (sesuai rekomendasi setempat) hingga umur tanaman 30-35 hari setelah tugal dengan 2 - 3 kali aplikasi.<br />
4. Pada umur tanaman sekitar 53 hari setelah tugal agar diperhatikan karena bunga jantan akan mulai keluar/muncul. Lakukan pemotongan bunga jantan pada materi induk ST 2630 (yang setiap 4 baris) dengan cara seperti gambar di bawah ini. Pelaksanaan pemotongan bunga jantan pada tanaman materi induk betina<br />
dilakukan setiap pagi hari sebelum jam 9.00 selama 8 - 10 hari.<br />
5. GM 15 (yang setiap 1 baris) sebagai pejantan tetap dibiarkan bunga jantannya keluar dan berkembang,<br />
akan tetapi tanaman yang tingginya dianggap tidak sama seperti tinggi rata-rata yang ada (terlalu tinggi atau terlalu pendek dari rata-rata) agar dicabut.<br />
6. Materi induk ST.2630 (setiap 4 baris) sebagai induk betina yang kedudukan tongkolnya terlalu tinggi atau<br />
terlalu rendah dari rata-rata agar dicabut.<br />
7. Penyerbukan silang GM 15 dan ST.2630 terjadi secara alamiah baik oleh angin atau serangga.<br />
8. Lakukan pemeliharaan selanjutnya sesuai petunjuk budidaya jagung umumnya.<br />
<br />
<b>PANEN DAN PASCA PANEN</b><br />
<br />
Tanaman sudah bisa di panen apabila telah mencapai umur tua dengan tanda-tanda kelobot berwarna putih<br />
kecoklatan. Perlakuan panen dan pasca panen sebagai berikut:<br />
1. Tongkol dari tanaman GM 15 tidak dijadikan benih atau tongkolnya bisa dipanen muda.<br />
2. Tongkol dari tanaman materi induk betina (ST.2630) di panen seperti biasa. Hasil panen diseleksi<br />
tongkol-tongkol yang seragam baik panjang maupun besarnya dipisahkan dari yang pendek dan kecil.<br />
3. Proses pasca panen sesuai petunjuk jagung umumnya<br />
4. Pemipilan dilakukan memisahkan hasil pipilan ke 2 ujung tongkol dengan bagian tengah tongkol jagung.<br />
5. Benih hibrida SEMAR - 3 adalah yang berasal dari pipilan bagian tengah dan lakukan penjemuran hingga<br />
kadar air 12%.<br />
6. Lakukan pengantongan dan penyimpanan sesuai petunjuk, bila menunggu waktu tanam.<br />
<br />
Apabila menginginkan pertanaman 1 tanaman/lubang maka harus diyakini bahwa benih daya tumbuhnya<br />
100%, dan jika tidak maka ditanam 2 biji/lubang yang setelah tumbuh (10 hari) salah satunya dicabut.<br />
Keuntungannya bisa muncul 2 tongkol atau 1 tongkol ukuran besar. Bila 2 tanaman/lubang maka tongkolnya<br />
tidak sebesar tanaman/lubang akan tetapi berat biji 2 tanaman/lubang sama dengan berat biji 1 tanaman/lubang.Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-62634417416212477302011-09-19T01:06:00.000-07:002011-09-19T01:06:19.104-07:00Pengomposan secara aerobik<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: 19px;"><h3 style="background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; font-size: 17px; font-weight: bold; margin: 0px 0px 0.3em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Peralatan">Peralatan</span></h3><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Peralatan yang dibutuhkan dalam pengomposan secara aerobik terdiri dari peralatan untuk penanganan bahan dan peralatan perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi pekerja. Berikut disajikan peralatan yang digunakan.</div><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin: 0.3em 0px 0px 3.2em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Terowongan udara (Saluran Udara)<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan sebagai dasar tumpukan dan saluran udara</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Terbuat dari bambu dan rangka penguat dari kayu</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Dimensi : panjang 2m, lebar ¼ - ½ m, tinggi ½ m</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sudut : 45o</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Dapat dipakai menahan bahan 2 – 3 ton</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sekop<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Alat bantu dalam pengayakan dan tugas-tugas lainnya</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Garpu/cangkrang<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan untuk membantu proses pembalikan tumpukan bahan dan pemilahan sampah</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Saringan/ayakan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan untuk mengayak kompos yang sudah matang agar diperoleh ukuran yang sesuai</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ukuran lubang saringan disesuaikan dengan ukuran kompos yang diinginkan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Saringan bisa berbentuk papan saring yang dimiringkan atau saringan putar</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Termometer<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan untuk mengukur suhu tumpukan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada bagian ujungnya dipasang tali untuk mengulur termometer ke bagian dalam tumpukan dan menariknya kembali dengan cepat</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sebaiknya digunakan<span class="Apple-converted-space"> </span>termometer<span class="Apple-converted-space"> </span>alkohol<span class="Apple-converted-space"> </span>(bukan air raksa) agar tidak mencemari kompos jika termometer pecah</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Timbangan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan untuk mengukur kompos yang akan dikemas sesuai berat yang diinginkan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Jenis timbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penimbangan dan pengemasan</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sepatu boot<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan oleh pekerja untuk melindungi kaki selama bekerja agar terhindar dari bahan-bahan berbahaya</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Sarung tangan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan oleh pekerja untuk melindungi tangan selama melakukan pemilahan bahan dan untuk kegiatan lain yang memerlukan perlindungan tangan</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Masker<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Digunakan oleh pekerja untuk melindungi pernafasan dari debu dan gas bahan terbang lainnya</li>
</ul></li>
</ol><div class="thumb tright" style="background-color: transparent; clear: right; float: right; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;"><div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); font-size: 12px; overflow: hidden; padding: 3px ! important; text-align: center; width: 227px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kompos.jpg" style="background-image: none; color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" height="163" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/df/Kompos.jpg/225px-Kompos.jpg" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="225" /></a><div class="thumbcaption" style="border-style: none; font-size: 11px; line-height: 1.4em; padding: 3px ! important; text-align: left;"><div class="magnify" style="background-image: none ! important; border-style: none ! important; float: right;"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kompos.jpg" style="background-image: none ! important; border-style: none ! important; color: #0645ad; display: block; text-decoration: none;" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" style="background-color: white; background-image: none ! important; border-style: none ! important; display: block; vertical-align: middle;" width="15" /></a></div>Kompos Bahan Organik dan Kotoran Hewan</div></div></div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Pengomposan dapat juga menggunakan alat mesin yang lebih maju dan modern. Komposter type Rotary Kiln, misalnya, berfungsi dalam memberi asupan oksigen ( intensitas aerasi), menjaga kelembaban, suhu serta membalik bahan secara praktis. Komposter type Rotary Klin di pasaran terdapat dengan kapasitas 1 ton setara 3 m3 hingga 2 ton atau setara 6 m3 bahan sampah, menggunakan proses pembalikan bahan dan mengontrol aerasi dengan cara mengayuh pedal serta memutar aerator ( exhaust fan). Penggunaan komposter Biophoskko disertai aktivator kompos Green Phoskko (GP-1) telah mampu meningkatkan kerja penguraian bahan organik(dekomposisi) oleh jasad renik menjadi 5 sampai 7 hari saja.</div><h3 style="background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; font-size: 17px; font-weight: bold; margin: 0px 0px 0.3em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; font-weight: normal; margin-left: 5px;"></span><span class="mw-headline" id="Tahapan_pengomposan">Tahapan pengomposan</span></h3><h3 style="background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; font-size: 17px; font-weight: bold; margin: 0px 0px 0.3em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Tahapan_pengomposan"></span>Pemilahan Sampah</h3><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin: 0.3em 0px 0px 3.2em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pengecil Ukuran<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Penyusunan Tumpukan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan dimensi panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan<span class="Apple-converted-space"> </span>udara<span class="Apple-converted-space"> </span>di dalam tumpukan.</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pembalikan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Penyiraman<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%).</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pematangan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Setelah pengomposan berjalan 30 – 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari.</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Penyaringan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.</li>
</ul></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pengemasan dan Penyimpanan<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin: 0.3em 0px 0px 1.5em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit<span class="Apple-converted-space"> </span>jamur<span class="Apple-converted-space"> </span>dan<span class="Apple-converted-space"> </span>benih<span class="Apple-converted-space"> </span>gulma<span class="Apple-converted-space"> </span>dan benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh<span class="Apple-converted-space"> </span>angin.</li>
</ul></li>
</ol></span></span>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9203114482640139940.post-35716145938478553662011-09-19T01:01:00.000-07:002011-09-19T01:01:48.035-07:00Manfaat Kompos<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: 19px;"><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJclba0rh11TxWFHGwcSS3ED1jrv8kYoLCRJAreYhJxt15FKDcZyOvfUn9ajTxngRtazd0NYl7_WA1TG1mGMF201Pw2GZl67WZUzgBeZR-aQPUmaebRwTZSUsYmuGixXzuXtPsZznRmmc/s1600/kompos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJclba0rh11TxWFHGwcSS3ED1jrv8kYoLCRJAreYhJxt15FKDcZyOvfUn9ajTxngRtazd0NYl7_WA1TG1mGMF201Pw2GZl67WZUzgBeZR-aQPUmaebRwTZSUsYmuGixXzuXtPsZznRmmc/s400/kompos.jpg" width="400" /></a></div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;"><br />
</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Aspek Ekonomi :</div><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin: 0.3em 0px 0px 3.2em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mengurangi volume/ukuran limbah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya</li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Aspek Lingkungan :</div><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin: 0.3em 0px 0px 3.2em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan</li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Aspek bagi tanah/tanaman:</div><ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin: 0.3em 0px 0px 3.2em; padding: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Meningkatkan kesuburan tanah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Meningkatkan aktivitas mikroba tanah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah</li>
</ol><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air. Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga memengaruhi serapan hara oleh tanaman (Gaur, 1980).</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Beberapa studi telah dilakukan terkait manfaat kompos bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Penelitian Abdurohim, 2008, menunjukkan bahwa kompos memberikan peningkatan kadar Kalium pada tanah lebih tinggi dari pada<span class="Apple-converted-space"> </span>kalium<span class="Apple-converted-space"> </span>yang disediakan<span class="Apple-converted-space"> </span>pupuk NPK, namun kadar fosfor tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan NPK. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditelitinya ketika itu, caisin (<i>Brassica oleracea</i>), menjadi lebih baik dibandingkan dengan NPK.</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Hasil penelitian Handayani, 2009, berdasarkan hasil<span class="Apple-converted-space"> </span>uji Duncan,<span class="Apple-converted-space"> </span><a href="http://budidayalahan.blogspot.com/2011/08/kompos-cacing.html">pupuk cacing</a><span class="Apple-converted-space"> </span>(<i>vermicompost</i>) memberikan hasil pertumbuhan yang terbaik pada pertumbuhan bibit Salam (<i>Eugenia polyantha</i><span class="Apple-converted-space"> </span>Wight) pada media tanam<span class="Apple-converted-space"> </span><i>subsoil</i>. Indikatornya terdapat pada diameter batang, dan sebagainya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan<span class="Apple-converted-space"> </span>pupuk anorganik<span class="Apple-converted-space"> </span>tidak memberikan efek apapun pada pertumbuhan<span class="Apple-converted-space"> </span>bibit, mengingat media tanam<span class="Apple-converted-space"> </span><i>subsoil</i><span class="Apple-converted-space"> </span>merupakan media tanam dengan<span class="Apple-converted-space"> </span>pH<span class="Apple-converted-space"> </span>yang rendah sehingga penyerapan hara tidak optimal. Pemberian kompos akan menambah bahan organik tanah sehingga meningkatkan kapasitas tukar<span class="Apple-converted-space"> </span>kation<span class="Apple-converted-space"> </span>tanah dan memengaruhi serapan hara oleh tanah, walau tanah dalam keadaan masam.</div><div style="line-height: 1.5em; margin: 0.4em 0px 0.5em;">Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Departemen Agronomi dan Hortikultura,<span class="Apple-converted-space"> </span>Institut Pertanian Bogor<span class="Apple-converted-space"> </span>menyebutkan bahwa<span class="Apple-converted-space"> </span><a href="http://budidayalahan.blogspot.com/2011/08/kompos-bagase.html">kompos bagase</a><span class="Apple-converted-space"> </span>(kompos yang dibuat dari<span class="Apple-converted-space"> </span>ampas tebu) yang diaplikasikan pada tanaman tebu (<i>Saccharum officinarum<span class="Apple-converted-space"> </span>L</i>) meningkatkan penyerapan nitrogen secara signifikan setelah tiga bulan pengaplikasian dibandingkan degan yang tanpa kompos, namun tidak ada peningkatan yang berarti terhadap penyerapan<span class="Apple-converted-space"> </span>fosfor,<span class="Apple-converted-space"> </span>kalium, dan<span class="Apple-converted-space"> </span>sulfur. Penggunaan kompos bagase dengan pupuk anorganik secara bersamaan tidak meningkatkan laju pertumbuhan, tinggi, dan diameter dari batang, namun diperkirakan dapat meningkatkan rendemen gula dalam tebu.</div></span></span>Anggitahttp://www.blogger.com/profile/12503745129138404586noreply@blogger.com